- Perbedaan e-bisnis, e-marketing,
- Pengembangan produk
- Strategi harga
- Pengaruh distribusi
- Pengembangan produk
- Strategi harga
- Pengaruh distribusi
My answer :
1. Perbedaan e-bisnis dengan e-marketing
:
- e-Business adalah
kesatuan yang sangat luas melibatkan suatu sistem kompleks yang memanfaatkan
medium elektronik untuk melakukan atau membantu aktivitas bisnis tertentu
seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan
pesanan, dan penyediaan servis.
pesanan, dan penyediaan servis.
- e-Marketing adalah
bagain dari e-Business yang memanfaatkan medium elektronik untuk melakukan
aktivitas marketing dalam upaya mencapai tujuan marketing (mengkomunikasikan,
mempromosikan dan menjual barang / jasa). e-Marketing berada pada level
stratejik sebagai pelengkap dari marketing dan strategi bisnis tradisional.
2. Bentuk
Pengembangan Produk.
Macam bentuk pengembangan produk yang perlu dikembangkan oleh
perusahaan ada 3 macam Menurut Prawiramidjaya (1994:94) yaitu:
a. Initial Development
Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
b. Improvement Development
Adalah setiap perubahan barang yang berakibat barang tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau merupakan perubahan suatu barang pada wujud atau bentuk yang lebih disukai konsumen.
c. New Use Application
Adalah merupakan suatu penggunaan barang dengan cara meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam bermacam-macam variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan produk.
Tahap-tahap dalam pengembangan Produk menurut Swastha (1997 : 184-186):
a. Tahap Penyaringan
Tahap Penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah tersedia. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.
b. Tahap Analisa Bisnis
Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.
c. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembangan ini tentunya harus sesuai dengan kemampuan perusahaan.
d. Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, meliputi:
1. Pengujian tentang konsep produk
2. Pengujian terhadap kesukaan konsumen
3. Penelitian laboratorium
4. Test penggunaan
5. Operasi pabrik percontohan
6. Tahap Komersialisasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru. Pada tahap ini semua fasilitas telah disiapkan baik itu fasilitas produksi maupun fasilitas pemasaran. Semua kegiatan harus saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan berbeda.
a. Initial Development
Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
b. Improvement Development
Adalah setiap perubahan barang yang berakibat barang tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau merupakan perubahan suatu barang pada wujud atau bentuk yang lebih disukai konsumen.
c. New Use Application
Adalah merupakan suatu penggunaan barang dengan cara meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam bermacam-macam variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan produk.
Tahap-tahap dalam pengembangan Produk menurut Swastha (1997 : 184-186):
a. Tahap Penyaringan
Tahap Penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah tersedia. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.
b. Tahap Analisa Bisnis
Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.
c. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembangan ini tentunya harus sesuai dengan kemampuan perusahaan.
d. Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, meliputi:
1. Pengujian tentang konsep produk
2. Pengujian terhadap kesukaan konsumen
3. Penelitian laboratorium
4. Test penggunaan
5. Operasi pabrik percontohan
6. Tahap Komersialisasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru. Pada tahap ini semua fasilitas telah disiapkan baik itu fasilitas produksi maupun fasilitas pemasaran. Semua kegiatan harus saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan berbeda.
Beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan produk Menurut Swastha (1997 : 187):
1. Tidak stabilnya posisi persaingan
Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.
2. Munculnya persaingan
Suatu barang yang terjual dengan baik di pasaran dan dapat menghasilkan keuntungan, akan mendorong pengusaha lain untuk memproduksi barang yang sedang laku tersebut bahkan dengan kualitas yang lebih baik.
3. Banyaknya variasi penggunaan barang
Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai bermacam-macam kegunaan.
4. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
Faktor lain melaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan kapasitas produksi, karena pada umumnya perusahaan belum berproduksi pada kapasitas penuh.
1. Tidak stabilnya posisi persaingan
Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.
2. Munculnya persaingan
Suatu barang yang terjual dengan baik di pasaran dan dapat menghasilkan keuntungan, akan mendorong pengusaha lain untuk memproduksi barang yang sedang laku tersebut bahkan dengan kualitas yang lebih baik.
3. Banyaknya variasi penggunaan barang
Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai bermacam-macam kegunaan.
4. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
Faktor lain melaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan kapasitas produksi, karena pada umumnya perusahaan belum berproduksi pada kapasitas penuh.
5.
Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu (mungkin hanya
tersisa sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar).
6. Pasar yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagi-bagi).
Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen pasar yang lebih kecil, dan hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.
7. Kendala sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria seperti keamanan dan keseimbangan lingkungan).
8. Mahalnya proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan umumnya harus menciptakan banyak gagasan produk baru untuk menemukan hanya satu yang layak dikembangkan).
9. Kekurangan modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset).
10. Waktu pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin mendapatkan gagasan yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan sering diraih oleh yang paling gesit).
11. Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya).
6. Pasar yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagi-bagi).
Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen pasar yang lebih kecil, dan hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.
7. Kendala sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria seperti keamanan dan keseimbangan lingkungan).
8. Mahalnya proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan umumnya harus menciptakan banyak gagasan produk baru untuk menemukan hanya satu yang layak dikembangkan).
9. Kekurangan modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset).
10. Waktu pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin mendapatkan gagasan yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan sering diraih oleh yang paling gesit).
11. Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya).
3. Strategi harga -- Menetapkan harga awal untuk sebuah produk dan dimaksudkan
untuk memberikan arah untuk pergerakan harga pada daur hidup produk. Tiga
Strategi Dasar dalam Penetapan Harga :
- Market Skimming Pricing
Kebijakan penetapan harga dimana sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi, sering kali disertai dengan promosi besar-besaran. Strategi ini sering digunakan untuk produk baru yang memiliki keunggulan yang unik. Biasanya strategi Skimming akan mendorong para pesaing untuk memasuki pasar.
- Market Penetration Pricing
Kebijakan penetapan harga di mana sebuah perusahaan membebankan harga yang relatif rendah atas suatu produk pada awalnya sebagai cara untuk mencapai pasar masal atau pangsa yang luas di pasar yang besar. Karena keuntungan per-unit sangat rendah maka Volume penjualan harus tinggi dan memerlukan waktu yang lama dan pengembalian biaya pengembangan produk jg akan lambat pula. Maka penetapan harga penetrasi cenderung mencegah persaingan.
- Penetapan Harga Keadaan Tetap (Status Quo Pricing)
Keadaan tetap, atau yang sesuai dengan persaingan artinya pembebanan harga identik dengan atau sangat mendekati dengan harga pesaing. Untuk perusahaan kecil harga yang sesuai dengan tingkat persaingan menjadi jalan yang teraman untuk kelangsungan hidup produk jangka panjang.
- Biaya tambah mark up
Dengan strategi ini, Anda menentukan profit yang diinginkan sebelum menentapkan harga. Metode ini membantu Anda fokus pada profit, tapi dapat juga menyebabkan harga diluar harapan konsumen dan harga dari perusahaan saingan.
- Market Skimming Pricing
Kebijakan penetapan harga dimana sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi, sering kali disertai dengan promosi besar-besaran. Strategi ini sering digunakan untuk produk baru yang memiliki keunggulan yang unik. Biasanya strategi Skimming akan mendorong para pesaing untuk memasuki pasar.
- Market Penetration Pricing
Kebijakan penetapan harga di mana sebuah perusahaan membebankan harga yang relatif rendah atas suatu produk pada awalnya sebagai cara untuk mencapai pasar masal atau pangsa yang luas di pasar yang besar. Karena keuntungan per-unit sangat rendah maka Volume penjualan harus tinggi dan memerlukan waktu yang lama dan pengembalian biaya pengembangan produk jg akan lambat pula. Maka penetapan harga penetrasi cenderung mencegah persaingan.
- Penetapan Harga Keadaan Tetap (Status Quo Pricing)
Keadaan tetap, atau yang sesuai dengan persaingan artinya pembebanan harga identik dengan atau sangat mendekati dengan harga pesaing. Untuk perusahaan kecil harga yang sesuai dengan tingkat persaingan menjadi jalan yang teraman untuk kelangsungan hidup produk jangka panjang.
- Biaya tambah mark up
Dengan strategi ini, Anda menentukan profit yang diinginkan sebelum menentapkan harga. Metode ini membantu Anda fokus pada profit, tapi dapat juga menyebabkan harga diluar harapan konsumen dan harga dari perusahaan saingan.
4. Pengaruh distribusi :
- Sebuah saluran distribusi
adalah sekelompok perusahaan yang saling bergantung yang mentransfer
produk dan informasi dari supplier ke konsumen (produsen, perantara, pembeli). Struktur saluran dapat membuat / menghambat peluang untuk pemasaran di internet. Panjang
saluran mengacu pada jumlah perantara
antara pemasok dan konsumen. Saluran distribusi langsung tidak memiliki perantara. Saluran tidak langsung memiliki satu atau lebih perantara. Menghilangkan perantara dapat berpotensi mengurangi biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar