1. Perubahan. Ini merupakan
kenyataan hidup bagi organisasi-organisasi di dalam lingkungan persaingan yang
bergerak cepat pada zaman sekarang. Salah satu jenis utama perubahan yang
dihadapi organisasi adalah bergabung (merger) dengan perusahaan lain.
Menggabungkan dua kebudayaan organisasi yang berbeda dan menangani perubahan
yang timbul dapat merupakan tantangan dan seringkali sulit bagi manajemen.
2.
Perubahan yakni setiap
pergantian dalam karyawan, struktur, atau teknologi.
3.
Kekuatan-kekuatan bagi
perubahan
a.
Kekuatan eksternal: Kekuatan eksternal merupakan
kekuatan yang berasal dari luar organisasi yang merangsang terjadinya
perubahan. Kekuatan ini terbagi menjadi tiga kekuatan besar yakni:
-
Pasar
: keinginan konsumen yang berubah-ubah mengharuskan perusahaan-perusahaan dalam
satu industri untuk memperbaiki strategi pemasaran yang sekaligus berdampak
pada persaingan dalam industri
-
Peraturan
pemerintah : kinerja organisasi yang berada dalam suatu industri tidak lepas
dari peraturan pemerintah. Langkah ini dimaksudkan untuk melindungi pihak-pihak
yang berkaitan dengan kinerja bisnis atau stakeholders,
seperti konsumen, karyawan atau lingkungan komunitas. Disamping industri
diharapkan dapat menjadi efisien seperti pengelolaan manajemen produksi (bahan
baku, proses produksi, sparepart / suku cadang, limbah industri); dan efektif
seperti cara persaingan yang memiliki etika bisnis
-
Teknologi
: kinerja organisasi dalam mengolah input menjadi output atau proses transformasi
sangat berkepentingan dengan jenis teknologi yang digunakan. Langkah ini
dimaksudkan untuk membantu proses produksi dalam kinerja perusahaan menjadi
efisien (hubungannya dengan meminimalkan biaya) dan efektif (hubungannya dengan
tingkat output yang sebenarnya)
-
Perubahan
ekonomi: kinerja organisasi dalam mencapai sasaran keuangan atau sasaran
strategis sangat ditentukan oleh perubahan ekonomi mikro seperti tingkat
persaingan dan selera atau gaya hidup konsumen dalam suatu industri yang
dimasuki organisasi; dan makro seperti tingkat perekonomian suatu negara yang ditentukan
oleh tingkat inflasi, suku bunga (kredit), dan pendapatan konsumen yang siap
dibelanjakan (daya beli).
b. Kekuatan internal merupakan
kekuatan yang berasal dari dalam organisasi yang merangsang terjadinya
perubahan. Kekuatan ini terbagi menjadi empat kekuatan besar
yakni:
-
Strategi
organisasi : kinerja organisasi membutuhkan langkah-langkah yang sistimatis dan
terukur untuk membantu organisasi mencapai arah organisasi yang diinginkan untuk
masa depan. Oleh Michael Porter dalam competitive
advantage, bentuk strategi organisasi dapat berupa low cost (menciptakan harga bersaing), differentiate (keunikan dibandingkan pesaing) dan focus (konsentrasi pada sumberdaya
organisasi yang lebih unggul). Tentunya strategi ini harus dapat
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh anggota organisasi
-
Angkatan
kerja : kinerja organisasi yang sangat beragam dan membutuhkan ketrampilan dan
keahlian anggota organisasi mengharuskan organisasi memiliki perencanaan sumber
daya manusia yang akurat pada saat dibutuhkan
-
Peralatan
: kinerja organisasi dalam proses transformasi dari input menjadi output sangat
bekepentingan dengan jenis peralatan atau teknologi yang digunakan, seperti
teknologi unit produk, teknologi produk missal, dan teknologi produk yang customized
-
Sikap-sikap
karyawan : kinerja bisnis sangat berkepentingan untuk mendahulukan kepentingan
organisasi daripada kepentingan anggota organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu budaya yang jelas dalam organisasi sehingga anggota organisasi dapat
mengerti dengan jelas apa yang diharapkan oleh organisasi.
4.
Dua pandangan mengenai proses
perubahan:
a.
Metafora air yang tenang
menganggap perubahan sebagai jeda dalam keadaan seimbang organisasi itu
(lingkungan stabil). Organisasi dilihat sebagai stabil dan dapat diramalkan
yang sekali waktu dikacaukan oleh keadaan darurat.
b.
Metafora air jeram memandang
perubahan sebagai hal yang terus-menerus dan tidak dapat diramalkan. Para
manajer harus menghadapi perubahan yang terus menerus dan hampir kacau balau
(lingkungan dinamis)
5.
Teknik-teknik untuk mengelola
perubahan organisasi : Apa yang dapat diubah seorang manajer?
a.
Mengubah Struktur
-
mengubah satu atau lebih
komponen struktural yakni spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai
komando, mendesentralisasikan pengambilan keputusan, memperluas rentang kendali
dengan memangkas tingkat hirarki
-
Mendesain struktural yang
aktual: suatu peralihan dari struktur fungsional (pekerjaan individu dengan
spesialisasi kerja) ke sebuah struktur produk atau struktur proyek (pekerjaan
di sekitar tim-tim lintas fungsional)
b.
Mengubah teknologi
-
teknologi digunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang sekaligus proses ini dapat meningkatkan
efisiensi
-
Faktor-faktor yang
menimbulkan inovasi atau keunggulan bersaing berupa peralatan baru, metode
operasi baru, otomatisasi, komputerisasi
c.
Mengubah orang
-
Pelatihan kepekaan: mengubah
perilaku melalui interaksi kelompok yang tidak terstruktur (tidak ada agenda).
Moderator adalah orang yang profesional contoh diskusi
-
Survey umpan balik: identifikasi
perbedaan sikap dan persepsi dengan metode survei, yakni membagikan kuesioner
ke dalam kelompok dan hasilnya dikembalikan lagi untuk diperoleh informasi
umpan balik
-
Proses konsultasi: adanya
konsultan luar yang memberikan input terhadap masalah yang terjadi bukannya
pemecahan suatu masalah
-
Pembentukan tim: interaksi di
antara anggota tim kerja guna mempelajari anggota tim berpikir dan bekerja
-
Pengembangan antar kelompok:
mengubah sikap dan persepsi yang dimiliki oleh kelompok yang tegang dengan
kelompok yang lainnya. Dilakukan kelompok secara terpisah dengan memberikan
daftar perbedaan dan kesamaan antar kelompok dan dibahas secara terpisah.
6.
Adanya
empat alasan yang menyebabkan kebanyakan orang untuk menolak adanya perubahan:
a.
Ketidakpastian
terhadap output yang ingin dihasilkan organisasi. Langkah ini membutuhkan
komitmen manajer puncak untuk melakukan perubahan sebagian (total quality management) atau perubahan
total (reengineering) dengan tambahan
sumberdaya
b.
Kebiasaan:
perubahan menghambat cara kerja yang biasa dikerjakan. Perubahan membutuhkan
tambahan waktu, ketrampilan dan usaha
c.
Kekhawatiran
akan kerugian pribadi yang mencakup hilangnya status, kenyamanan pribadi bila
perubahan itu gagal
d.
Keyakinan
bahwa perubahan itu tidak menguntungkan organisasi karena kinerja organisasi
akan tidak sesuai dengan sasaran dan kepentingan terbaik organisasi.
7.
Teknik
yang digunakan oleh manajer untuk mengurangi penolakan terhadap perubahan:
a.
Pendidikan
dan komunikasi : kinerja anggota organisasi seperti peran apa yang diharapkan
dan bagaimana menyelesaikannya sangat ditentukan dari pendidikan seperti
seminar, lokakarya; atau pelatihan seperti on
job training yang dikomunikasikan dengan baik dan benar
b.
Partisipasi
: kinerja anggota organisasi dalam membantu pencapaian sasaran organisasi
sangat membutuhkan komitmen dan keterlibatan dalam melaksanakan pekerjaan
c.
Fasilitas
dan dukungan : kinerja anggota organisasi perlu mendapatkan kemudahan seperti
teknologi dan perhatian dari pimpinan organisasi seperti konsultasi sehingga
anggota organisasi dapat mengurangi tingkat stress
d. Negosiasi : kinerja anggota
organisasi yang disengaja untuk tidak dikerjakan sebagaimana mestinya
membutuhkan perhatian pimpinan organisasi dalam mencari jalan keluar sehingga
anggota organisasi mau kembali bekerja. Disini
membutuhkan pertukaran ide sebagai jalan keluar
e. Manipulasi dan kooptasi : kinerja anggota organisasi dipengaruhi oleh
fakta yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya yang disengaja oleh pimpinan
organisasi untuk mau bekerja sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi
oleh organisasi
f.
Paksaan
: kinerja anggota organisasi dapat dipaksakan bila mereka melakukan
penyimpangan dari peraturan, prosedur maupun kebijakan organisasi.
8.
Persoalan-persoalan
kontemporer dalam mengelola perubahan:
a.
Mengubah budaya organisasi:
bila budaya kuat seperti IBM, organisasi tersebut kebal terhadap perubahan
sebab anggota organisasi telah menjadi demikian terlibat di dalamnya.
Sebaliknya budaya yang ingin dirubah membutuhkan waktu yang lama untuk
pembentukannya. Perubahan budaya paling banyak terjadi bila:
-
Terjadinya suatu krisis yang
dramatis seperti kemunduran keuangan, hilangnya pelanggan, inovasi teknologi
pesaing
-
Pergantian pimpinan: pucuk
pimpinan baru akan mempunyai gagasan baru
-
Organisasi itu muda dan
kecil. Kurangnya pengalaman berorganisasi mengharuskan organisasi banyak
belajar untuk membentuk budaya yang kuat
-
Budaya itu lemah: perubahan
budaya akan mudah terjadi bila para anggota organisasi tidak memegang teguh
nilai-nilai budaya sebelumnya.
9. Bagaimana
perubahan budaya dapat dicapai:
a. Dimulai dari
perilaku top manajemen sebagai contoh yang positif
- Dibuatkan kisah
baru, simbol, dan ritual untuk terbentuknya budaya baru
-
Menseleksi, mempromosikan dan
mendukung karyawan yang mengadopsi nilai-nilai atau budaya baru
- Mendesain
proses sosialisasi untuk nilai-nilai atau budaya baru
- Memberikan
dorongan untuk penerimaan nilai-nilai baru, merubah system penghargaan
-
Menggantikan norma atau
peraturan yang tidak tertulis dengan harapan yang jelas dan terperinci
- Melakukan perubahan
pekerjaan, rotasi pekerjaan dan penghentian pekerjaan
- Mendapatkan
konsensus melalui partisipasi karyawan dan penciptaan iklim kerja dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi dari pimpinan
b. Mengelola stress
karyawan
- Stress adalah
kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, kendala atau
tuntutan yang berkaitan dengan apa yang diinginkannya dan yang hasilnya
dianggap tidak pasti dan penting
-
Penyebab stress:
factor-faktor yang terkait dengan pekerjaan (kebosanan, pekerjaan berat dan
penuh tekanan waktu), dan factor-faktor pribadi (misal kesulitan keuangan,
masalah-masalah pribadi)
-
Tanda-tanda stres: fisiologis
(tekanan darah tinggi, sakit kepala dan sakit jantung), psikologis (ketidakpuasan),
perilaku (perubahan dalam produktifitas kerja, ketidakhadiran, demo)
-
Mengurangi stress: seleksi
karyawan baru, komunikasi organisasi yang baik, manajemen by objective dan
rancang ulang pekerjaan guna mengurangi beban kerja atau meningkatkan tantangan
(menghindari kebosanan)
c.
Menghasilkan kejadian
perubahan yang sukses
-
fokus pada pembuatan
organisasi yang siap untuk berubah
-
Memahami peran masing-masing
anggota organisasi dalam proses perubahan
-
Meningkatkan peran atau
memberikan keterlibatan setiap karyawan.
10.
Merangsang inovasi:
-
inovasi (proses mengambil
gagasan yang kreatif dan mengubahnya menjadi produk atau jasa – hasil dari
kreatif) lawan kreativitas (kemampuan menggabungkan ide-ide dengan cara yang
unik menjadi asosiasi atau pengetahuan baru)
-
mendorong inovasi melalui
masukan dari kelompok yang kreatif dalam lingkungan yang tepat bagi proses
inovatif
11.
Variabel Inovasi untuk
mendorong terciptanya inovasi:
a.
Variabel
struktur : organisasi dapat mengadopsi struktur organic atau mekanik bila
organisasi berhadapan dengan lingkungan yang dinamis atau pasti. Namun demikian
cepat atau lambat lingkungan akan berubah menjadi dinamis sehingga struktur
organisasi yang ada adalah organic yang memungkinkan organisasi untuk
berinovasi, pemusatan pada sumberdaya untuk memperoleh dan mengadopsi
teknologi, dan komunikasi yang baik dalam proses penyebaran teknologi antar
seluruh anggota organisasi
b.
Variabel
budaya : organisasi yang ingin mengadopsi inovasi memiliki system budaya yang
terbuka (menerima ide, konflik yang rasional, dan pemecahan masalah) yang
mengarah pada alternative pencapaian tujuan organisasi
c.
Variabel
sumber daya manusia : organisasi yang inovatif adalah organisasi yang
mengijinkan adanya kreatifitas dan inovasi dari setiap anggota organisasi. Oleh
karena itu dibutuhkan pendidikan, pelatihan, dan dukungan pimpinan organisasi
dalam memudahkan kedua unsur ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar