Session 15-17. Sourcing Information Systems Around the World
Sourcing Decision Cycle Framework
1. Keputusan membuat atau keputusan membeli.
2. Jika membeli dipilih maka
perusahaan harus memutuskan yg mana.
3. Jika
perusahaan memutuskan untuk offshore, harus memutuskan offshore di perusahaan yg dekat /
jauh.
4. Evaluasi
berkala.
5. Evaluasi terus-menerus diperlukan untuk menentukan apakah pengaturan tersebut memuaskan atau
tidak (baik untuk outsourcing
atau insourcing).
I. INSOURCING
Insourcing Drivers
|
Insourcing Challenges
|
·
Baik
untuk kompetensi
inti
·
Baik
untuk jasa IS yang bersifat rahasia atau sensitif atau
pengembangan perangkat lunak
·
Tersedia waktu di in-house untuk menyelesaikan proyek-proyek pengembangan perangkat lunak
·
In-house profesional TI harus memadai
pelatihan, pengalaman atau keahlian untuk menyediakan layanan atau mengembangkan perangkat lunak
|
· Berurusan dengan dukungan yang tidak memadai dari manajemen puncak untuk
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
· Menemukan sesuatu yang dapat diandalkan, penyedia outsourcing yang kompeten yang dapat bertahan
dalam bisnis
|
II. OUTSOURCING
Outsourcing Drivers
|
Outsourcing Challenges
|
·
Menawarkan penghematan biaya
·
Memudahkan transisi ke teknologi baru
·
Menawarkan kesempatan untuk fokus strategis yang lebih baik
·
Menyediakan manajemen yang lebih baik dari staf IS
·
Menawarkan kemampuan yang lebih baik untuk menangani puncak
·
Memudahkan untuk mengkonsolidasikan pusat data
·
Menyediakan cash-infus
|
· Mempertahankan tingkat kontrol
· Mempertahankan kemampuan untuk menanggapi inovasi teknologi
· Menghindari hilangnya keuntungan strategis
· Menghindari overreliance pada penyedia
outsourcing
· Mengurangi risiko outsourcing
· Memastikan penghematan biaya
sekaligus melindungi kualitas
· Bekerja secara efektif
dengan pemasok
|
Mencegah Kesalahan outsourcing:
· Jangan bernegosiasi hanya pada harga.
· Menyusun kontrak pelayanan siklus hidup
secara bertahap.
· Menetapkan kontrak pemasok jangka
pendek.
· Gunakan beberapa, best-of-breed
pemasok.
· Mengembangkan keterampilan dalam
manajemen kontrak.
· Hati-hati mengevaluasi kemampuan
perusahaan Anda sendiri.
· Benar-benar mengevaluasi kemampuan
penyedia outsourcing.
· Pilih penyedia outsourcing yang
kemampuan melengkapi Anda.
· Mendasarkan pilihan pada fit budaya
serta keahlian teknis.
· Menentukan apakah suatu hubungan
outsourcing tertentu menghasilkan keuntungan bersih untuk perusahaan
Anda.
· Rencana transisi ke offshoring.
· Gunakan SOA untuk meningkatkan
kelincahan.
OUTSOURCING DI LUAR
NEGERI
Offshoring
Ketika organisasi MIS menggunakan
jasa kontraktor / bahkan membangun data center sendiri
di negeri yang jauh.
Ø
Penghematan biaya besar potensial melalui biaya tenaga kerja berkurang.
Ø
Beberapa negara menawarkan tenaga kerja terdidik dengan baik.
Standar
kualitas
pelaksanaan:
o Six Sigma
o ISO 9001
Apa
yang membuat negara-negara yang
menarik untuk offshoring?
ü
Tinggi kemampuan berbahasa Inggris.
ü
Negara-negara yang secara politik stabil.
ü
Negara-negara dengan tingkat kejahatan yang lebih rendah.
ü
Negara-negara dengan hubungan ramah.
ü
Keamanan dan / atau perdagangan
pembatasan.
ü
Tingkat infrastruktur teknis yang tersedia.
Tingkat
perkembangan suatu negara akan
menentukan apakah lokasi yang
tepat.
Carmel dan Tjia menyarankan bahwa ada tiga tingkatan negara pengekspor software:
Tier 1: Mature Software Pengekspor Nations (AS, Inggris, Jepang, India, dll)
Tier 2: Emerging Software Exporting Nations (Brazil)
Tier 3: Infant Stage Software Exporting Nations (Kuba, Jordan)
Carmel dan Tjia menyarankan bahwa ada tiga tingkatan negara pengekspor software:
Tier 1: Mature Software Pengekspor Nations (AS, Inggris, Jepang, India, dll)
Tier 2: Emerging Software Exporting Nations (Brazil)
Tier 3: Infant Stage Software Exporting Nations (Kuba, Jordan)
Tindakan pemerintah untuk mendukung
offshoring:
o Negara-negara harus berinvestasi dalam
infrastruktur dan sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan IT.
o Dapat menawarkan insentif khusus untuk
negara-negara offshoring.
o Menjamin stabilitas politik untuk
negara mereka.
Nearshoring
Sumber
layanan
pekerja diluar
negeri yang relatif dekat
dalam jarak / zona waktu yang diupah lebih
rendah.
Perusahaan
klien berharap untuk
mendapatkan keuntungan dari satu / lebih cara yang dekat:geografis, temporal,
budaya, bahasa, econociamlly, politik atau dari keterkaitan
sejarah. Jarak dan materi bahasa.
Captive
Centers
Anak
perusahaan di luar negeri yang
dibentuk untuk melayani perusahaan induk
(Alternatif untuk offshoring atau nearshoring). Empat stategies utama yang digunakan:
1. Hybrid Captive - melakukan proses bisnis inti untuk perusahaan induk tapi outsource pekerjaan non-inti ke offshore yang disediakan
2. Shared Captive - bekerja untuk kedua perusahaan induk dan pelanggan eksternal.
3. Divest captive – memiliki skala cukup besar dan ruang lingkup bahwa itu adalah posisi yang baik untuk dijual untuk keuntungan perusahaan induk.
4. Terminated Captive - telah ditutup, biasanya karena layanan bawahnya merusak reputasi perusahaan induk.
1. Hybrid Captive - melakukan proses bisnis inti untuk perusahaan induk tapi outsource pekerjaan non-inti ke offshore yang disediakan
2. Shared Captive - bekerja untuk kedua perusahaan induk dan pelanggan eksternal.
3. Divest captive – memiliki skala cukup besar dan ruang lingkup bahwa itu adalah posisi yang baik untuk dijual untuk keuntungan perusahaan induk.
4. Terminated Captive - telah ditutup, biasanya karena layanan bawahnya merusak reputasi perusahaan induk.
III. BACKSOURCING à Ketika
sebuah perusahaan mengambil kembali IS aset, kegiatan, dan
keterampilan di in-house, yang sebelumnya outsourcing. Alasan Backsourcing:
o Alasan cermin bagi outsourcing; Biaya lebih tinggi dari yang diharapkan;
Layanan yang buruk.
o Perubahan manajemen; Perubahan cara IS dirasakan dalam
perusahaan.
o Kadang-kadang tidak ada
masalah tetapi memberikan
peluang (merger, akuisisi,
dll).
IV. OUTSOURCING MODELS
ASP Model : perusahaan yang "menyewakan" penggunaan aplikasi kepada
pelanggan.
Crowdsourcing : Mengambil tugas secara tradisional dilakukan oleh seorang karyawan atau kontraktor, dan outsourcing ke sebuah kelompok yang
umumnya besar yang tidak
ditentukan orang, dalam bentuk panggilan terbuka.
Full
vs. Selective Models : Setelah outsourcing telah ditentukan, maka harus menentukan
apakah itu menjadi lengkap (full)
atau parsial (selektif). Penuh berarti bahwa semua IS dapat
outsourcing. Selektif berarti mengambil fungsi tertentu untuk melakukan outsourcing.
Single
vs. Multiple Vendors : Multiple vendor memungkinkan perusahaan klien untuk mendistribusikan pekerjaan ke “best in breed.” Single vendor
tunggal lebih sederhana tapi berisiko.
V.
Strategic Networks
Ø
Banyak masalah dan resiko yang terlibat dengan outsourcing.
Ø
Sebuah jaringan strategis jangka panjang, tujuan dari web
hubungan dekat
untuk menyediakan produk atau jasa secara terkoordinasi.
Ø
Perusahaan ini menjadi hub dengan pemasok sebagai bagian dari jaringan.
Ø
Menurunkan biaya bekerja dengan lain dalam jaringan.
Ø
Perusahaan dapat menjadi lebih efisien dibandingkan pesaingnya (dan sangat
fleksibel).
Ø
Keiretsu Jepang mirip dengan jaringan strategis.
==============================================================================
Session 17-18. Governance of
the Information Systems Organization
·
Chief Information Officer (CIO) à direktur IT. Tujuan utama CIO adalah untuk mengelola sumber daya IT untuk mengimplementasikan strategi perusahaan. Memberikan
visi teknologi dan kepemimpinan
untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan inisiatif untuk
membantu perusahaan mempertahankan
keunggulan kompetitif. Karena
kepentingan teknologi meningkat maka CIO harus bekerja secara efektif dengan semua unit perusahaan, bukan
hanya IS.
·
12 tanggung jawab utama CIO à Memperjuangkan organisasi, Manajemen arsitektur,
Konsultan strategi bisnis,
Perencanaan
teknologi dalam bisnis, Pengembangan aplikasi, Manajemen infrastruktur TI,
Sourcing
(sumber daya), Pengembang kemitraan, Agen transfer teknologi,
Manajemen kepuasan
pelanggan, Pelatihan, Perencanaan pemulihan diskontinuitas
Bisnis / bencana.
·
CIO harus Memiliki keterlampilan teknikal &
bisnis; Dapat melihat visi bisnis & bagaimana IT dapat membantu untuk
memfasilitasi visi tersebut; Merupakan manajer strategis & operasional.
Jabatan
|
Tanggung Jawab
|
- Chief Technology Officer (CTO)
|
- melacak teknologi baru, rekomendasi
adopsi teknologi, mendisain & mengelola arsitektur IT untuk memastikan
konsistensi & pemenuhan
|
- Chief Knowledge Officer (CKO)
|
- menciptakan infrastruktur manajemen
pengetahuan, membangun kultur pengetahuan, membuat corporate knowledge pay
off
|
- Chief Telecommunications Officer
(CTO)
|
- mengelola telepon, jaringan &
teknologi komunikasi lainnya pada perusahaan
|
- Chief Network Officer
|
- membangun & merawat jaringan
internal serta eksternal
|
- Chief Resource Officer
|
- mengelola hubungan outsourcing
|
- Chief Information Security Officer
|
- memastikan praktek manajemen
informasi berjalan konsisten dengan kebutuhan keamanan
|
- Chief Privacy Officer
|
- bertanggung jawab pada proses &
praktek yang memastikan privasi pelanggan, karyawan & vendor terpenuhi
|
·
Eight Core Activities :
- Anticipating new technology à
waspada tekologi baru, bekerja sama dengan manajemen dalam pengambilan keputusan, mempertingbangkan resiko
& keuntungan teknologi baru.
- Participating in setting strategic direction à IS dapat bertindak sebagai
konsultan untuk manajemen, mendidik manajer tentang tren / teknologi saat ini.
- Innovating current processes à
meninjauproses bisnis utk melakukan inovasi, survey praktik terbaik.
- Developing and maintaining systems à
membangun / membeli software
- Supplier management à
hati2 mengelola outsourcing IT
- Architecture and standards à
menyadari ketidak kompatibelan, data yang tidak konsisten merusak integrasi
- Enterprise Security à
penting bagi semua manajer umum, lebih banyak masalah teknikal
- Business continuity planning à
pemulihan bencana, skenario “what if”
·
Business Continuity Plan (BCP)à sejumlah persapan yang
diterima & prosedur yang memadai untuk merespon berbagai peristiwa bencana.
3 tahap utama BCP :
- Pre-planning à
tanggung jawab manajemen didefinisikan, resiko yang memungkinkan dievaluasi
& analisis dampak bisnis dilakukan.
- Planning à strategi operasi pemulihan bisnis alternatif ditentukan.
- Post-planning à
membiasakan karyawan dengan rencana melalui program kesadaran & pelatihan
·
Managing
Data, Information and Knowledge à mengelola informasi & pengetahuan dalam perusahaan menjadi perhatian
khusus pada IS.
·
Database Administration :
- Termasuk mengumpulkan & menyimpan data aktual yang diciptakan,
dikembangkan / ditemukan.
- Menentukan format, lokasi & mengindeks data yang tersimpan
·
Managing
Internet and Network Services à Intranet,
extranet, halaman Web & e-mail menjadi penting dalam sebagian besar lingkungan
bisnis; Manajer umum harus
berinteraksi dengan web master, web desainer & pengembang Web;
Kelompok jaringan merancang,
membangun, memelihara & mengelola arsitektur jaringan;
Manajer harus
peduli dengan telekomunikasi dan biaya mereka.
·
Managing
Human Resources àIS harus mengelola sumber dayanya sendiri; Menyediakan pelatihan bisnis & teknis; Mempekerjakan & memecat staf; Pelacakan waktu, anggaran pengelolaan, dll; Mempertahankan persediaan keterampilan;
Manajer individu bertanggung jawab.
·
Operating
Data Center à Rumah komputer mainframe besar / deretan server di mana data perusahaan
& aplikasi bisnis berada; Manajer jarang memiliki kontak langsung dengan staf data center; Banyak organisasi outsourcing operasi data center.
·
Providing
General Support :
- Memberikan dukungan bagi pengguna dari IS
- Permintaan
dukungan biasanya terpusat
- Sentralisasi help desk - titik kontak pertama à meneruskan permintaan kepada staf bersangkutan.
- Banyak perusahaan outsourcing fungsi ini à Tidak jarang untuk memanggil dukungan dan berbicara dengan seseorang di negara lain.
- Banyak perusahaan outsourcing fungsi ini à Tidak jarang untuk memanggil dukungan dan berbicara dengan seseorang di negara lain.
·
Apa yg IS tidak lakukan?
- Tidak
melakukan fungsi bisnis inti seperti penjualan,
manufaktur, akuntansi.
- Tidak menetapkan strategi bisnis à manajer umum tidak boleh mendelegasikan keputusan teknologi kritis
- Tidak menetapkan strategi bisnis à manajer umum tidak boleh mendelegasikan keputusan teknologi kritis
·
IT
GOVERNANCE. Struktur organisasi Centralized
vs. Decentralized :
- Centralized à menyatukan semua staf, hardware, software, data
& pengolahan dalam
satu lokasi.
- Desentralisasi à komponen dalam struktur terpusat
tersebar di lokasi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan bisnis lokal.
·
Federalisme à kombinasi dari struktur sentralisasi
dan desentralisasi. Kebanyakan perusahaan ingin mendapat
keuntungan dari paradigma struktur sentralisasi & desenralisasi. Federalisme ini merupakan pendekatan penataan yang
mendistribusikan, listrik, perangkat
keras, perangkat lunak, data & personil antara kelompok pusat IS
dan IS di unit
bisnis.
·
Perspektif lain IT Governance à menentukan hak keputusan
& kerangka kerja akuntabilitas untuk mendorong perilaku yang
diinginkan dalam menggunakan IT. Fokusnya bukan “what” tapi “who”. IT governance yang baik menyediakan struktur untuk membuat keputusan yang baik,
penugasan pengambilan keputusan wewenang & tanggung jawab serta mekanisme
pengambilan keputusan.
==============================================================================
Session 19-20. Ethical Guidelines for Information Use
Teori
Normatif Dari Etika Bisnis
3 teori etika bisnis:
-
Teori Stockholder à Pemegang
saham mengajukan modal kepada perusahaan manajer yang bertindak sebagai agen
dalam memajukan tujuan mereka. Manajer terikat pada
kepentingan pemegang saham (memaksimalkan nilai pemegang saham)
Tugas manajer à Terikat untuk menggunakan hokum
yang berarti non penipuan; Harus melihat jauh ke depan untuk
kepentingan pemegang saham.
-
Teori Stakeholder à Manajer
dipercaya dengan tanggung jawab untuk semua orang yang memiliki saham. Stakeholder
adalah setiap kelompok yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup dan
keberhasilan perusahaan
-
Teori Social Contract à Mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat. Social Contract:
ü
Kesejahteraan social: perusahaan harus
menghasilkan manfaat yang besar dari pada biaya
ü
Keadilan: perusahaan harus mengejar
secara hokum, tanpa kecurangan atau penipuan, dan menghindari tindakan yang
merugikan masyarakat
Control
Of Information
PRIVASI à Manajer harus bisa menyadari
peraturan yang berada di tempat resmi, mengenai koleksi, pengungkapan dan
penggunaan informasi pribadi
AKURASI à Informasii harus akurat;
Kesalahan
entri data harus dikontrol dan dikelola dengan hari-hati; Data
harus up to date
PROPERTY à
Manajer
harus memahami hak dan kewajiban hokum yang diberikan kepada pemilik yang
tepat.
AKSESIBILITAS à Pengguna
harus dapat mengakses datanya dari manapun; Masalah utama adalah
menciptakan dan memelihara akses informasi bagi masyarakat luas; Keamanan
harus memadai
PAPA dan MANAJER à Manajer
harus bekerja keras untuk menerapkan kontrol atas informasi disorot oleh PAPA
Pedoman privasi informasi harus datang
dari atas: CEO, CFO, dll
KEAMANAN dan KONTROL à Prinsip
PAPA bekerja bahu-membahu dengan keamanan dan control; Teknologi
telah dirancang untuk mengelola keamanan dan kontrol masalah; RFID
digunakan untuk mengontrol akses dan mengelola asset
It
Governance dan Keamanan
Arketipe yang sama dapat diperluas
untuk keamanan pola pemerintahan yang sesuai untuk setiap keputusan.
-
Informasi Strategi Keamanan
-
Kebijakan Keamanan Informasi
-
Infrastruktur Keamanan Informasi
-
Pendidikan Keamanan Informasi /
Pelatihan / Kesadaran
-
Keamanan Informasi Investasi
(Organisasi Internasional untuk
Standardisasi) ISO adalah pengembang terbesar di dunia dan penerbit Standar
Internasional
Green Computing à Perusahaan
bekerja untuk menjadi lebih efisien dengan:
-
Mengganti sistem yang lebih tua dengan
yang lebih hemat energi.
-
Pindah beban kerja berdasarkan
efisiensi energi.
-
Menggunakan kekuatan yang paling efisien
server hanya pada waktu pemakaian maksimal.
-
Meningkatkan aliran udara pusat da
Green Computing memiliki 3
tipe:
-
Economic
-
Environmental
-
Social
Etika adalah tindakan tegas yang
berakar pada prinsip-prinsip yang mengungkapkan apa yang benar dan penting dan
sekitar tindakan yang dipertahankan untuk umum dan pribadi dukung.
==============================================================================
Session 21-22. Cost Recovery of Information
Systems
·
FUNDING
IT RESOURCES
Ada
tiga metode pendanaan utama:
Funding Method
|
Description
|
Why do it?
|
Why not do it?
|
Chargeback
|
Biaya dihitung berdasarkan penggunaan sebenarnya
|
Metode paling adil untuk memulihkan biaya karena
didasarkan pada penggunaan aktual
|
Harus mengumpulkan rincian tentang penggunaan, mahal dan
sulit
|
Allocation
|
Pengeluaran terbagi berdasarkan basis non-penggunaan
|
Kurang pembukuan untuk IT, biaya bulanan dapat diprediksi
|
Departemen TI harus mempertahankan tingkat alokasi
|
Corporate Budget
|
Perusahaan mengalokasikan dana untuk IT dalam anggaran
tahunan
|
Tidak ada penagihan ke bisnis. Baik untuk mendorong
pemanfaatan teknologi baru.
|
Harus berkompetisi dengan semua item lain yang dianggarkan
untuk pembiayaan
|
·
HOW
MUCH DOES IT COST?
o
Activity
Based Costing à menghitung kegiatan aktual yg masuk ke dlm produk tertentu /
memberikan layanan tertentu.
o
Total
Cost of Ownership à dengan cepat menjadi standar industri. Ini terlihat di luar
investasi modal awal untuk memasukkan biaya yang terkait dengan dukungan
teknis, administrasi, dan pelatihan. Teknik ini memperkirakan biaya tahunan per
pengguna untuk setiap pilihan prasarana potensial, biaya ini kemudian
dijumlahkan.
-
TCO
Component Breakdown à Perkiraan TCO harus dihitung per komponen dan kemudian
dibagi di antara semua pengguna yang mengakses (server, printer, dll).
-
TCO
as a Management Tool à TCO juga dapat membantu manajer memahami bagaimana biaya
infrastruktur dipecahkan. TCO membantu dalam keputusan tentang penganggaran,
alokasi sumber daya, dan struktur organisasi.
·
BUILDING
A BUSINESS CASE
o Business Case
Komponen dari Business Case à Ringkasan Eksekutif; Ikhtisar
dan Pendahuluan; Asumsi & Rasional; Ringkasan Program; Diskusi &
Analisis Keuangan; Manfaat & Dampak Bisnis; Jadwal & Pencapaian; Risiko
& Analisis Kontingensi; Kesimpulan dan Rekomendasi; Lampiran
·
IT
PORTFOLIO MANAGEMENT
Investasi IT harus dikelola sebagai investasi lain yang akan
dikelola oleh sebuah organisasi. Manajemen
Portofolio IT mengacu pada proses evaluasi dan persetujuan investasi IT yang
berkaitan dengan saat ini dan potensi investasi TI lainnya.
o Asset Classes IT Portfolio
Menurut Weill dan Aral, ada empat
kelas aset investasi IT:
- Sistem transaksional - sistem
yang merampingkan atau memotong biaya pada operasi bisnis.
- Sistem informasi - sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mengontrol, mengelola,
berkomunikasi, menganalisa atau berkolaborasi
- Sistem Strategis - sistem yang
digunakan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.
- Sistem infrastruktur - fondasi
dasar atau membagi layanan IT untuk beberapa aplikasi.
Average Company’s IT
Portfolio Profile
·
VALUING
IT INVESTMENTS à Return on Investment (ROI); Net Present Value (NPV); Economic
Value Added (EVA); Payback Analysis; Internal Rate of Return (IRR); Weighted
Scoring Methods; Prototyping; Game Theory or Role-playing; Simulation
·
MONITORING
IT INVESTMENTS
o The Balanced Scorecard à Digunakan untuk menilai dampak
dari strategi perusahaan yang ditetapkan pada peanggan, tenaga kerja,serta
kinerja keuangan mereka. Dapat dilihat dai empat perspektif: pelanggan, bisnis internal,
inovasi/pembelajaran, dan keuangan.
Dimension
|
Description
|
Example
IT Measures
|
Customer
Perspective
|
Langkah-langkah
yang mencerminkan faktor-faktor yang benar-benar penting bagi pelanggan
|
Pengguna
didefinisikan metrik operasional
|
Internal
Business Perspective
|
Tindakan
apa yang harus dilakukan perusahaan secara internal untuk memenuhi harapan
pelanggan.
|
Metrik
proses IT, tingkat penyelesaian proyek, sistem metrik kinerja operasional
|
Innovating
and Learning Perspective
|
Mengukur
kemampuan perusahaan untuk berinovasi, memperbaiki dan belajar
|
IT
R & D, teknologi baru tingkat keberhasilan yang dikenalkan, metrik
pelatihan
|
Financial
Perspective
|
Langkah-langkah
untuk menunjukkan kontribusi kegiatan ke bottom-line
|
Proyek
TI ROI, NPV, IRR, biaya / keuntungan, TCO, ABC
|
o The IT Balanced Scorecard à IT Scorecard berhubungan dengan
scorecard perusahaan, dengan menjamin bahwa langkah-langkah ynag digunakan oleh
IT dapat mendukung tujuan perusahaan, serta dapat membantu manajer senior untuk
memahami kenerja dari organisasi mereka.
·
OPTIONS
PRICING à
menawarkan kesempatan untuk mengambil beberapa tindakan dimasa depan dalam
menanggapi ketidakpastian tentang perubahan dalam bisnis dan lingkungan
manajemen.
=============================================================================
Session 23-24. Project
Management
Project à
Suatu usaha sementara yg dilakukan utk menciptakan suatu produk/jasa yg unik;
Memiliki awal (waktu mulai) dan akhir yang pasti.
Project :
1.
Perusahaan menggunakan project dan operation
utk menghasilkan revenue
2.
Usaha temporer yg memiliki tanggal, waktu awal
dan berhenti yang tetap
3.
Manajer project bisa terbagi menjadi sub2
project, tergantung dr pekerjaan.
Project Management à
penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan dan teknik utk mendukung
kegiatan project demi memenuhi dan melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan
dr suatu proyek itu sendiri. Melibatkan trade-offs terus-menerus. Tgs manajer -
mengelola trade-offs.
Trade-offs
à situasi dimana seseorg
hrs mmbuat keptsn terhadap 2hal ato lebih, dan mengorbankan salah 1 aspek dgn
alasan tertentu utk memperoleh aspek lain dgn kualitas yg berbeda.
Tipe
Project Management Trade-offs :
1. Scope
= produk/projectnya
2. Time = waktu selesai project
3. Cost = seluruh sumber daya yg diperlukan utk
kelarin project
4. Cost
vs Quality
Project
Triangle :
4
komponen esensial utk bbrp project :
1.
Common project vocabulary à semua member dpt
komunikasi dgn efektif
2.
Teamwork à
setiap anggota bagian project dipastikan hrs bekerja secr efektif dan efisien
3.
Project Cycle Plan àmetode /schedule utk execute
project (GANTT chart, PERT diagrm,CPM)
4.
Project management à utk koordinasi dan eksekusi
secr tepat
CPM à Critical Path Method
Element2
dalam Project Management : à
(dapat mempengaruhi keberhasilan suatu project)
1.
Identification of requirements; 2.Organizational
Integration; 3.Team management; 4.Risk and Opportunity management; 5.Project
Control; 6.Project Visibility; 7.Project Status; 8.Corrective Action; 9.Project
Leadership
PROJECT
IT à Berbeda dgn project2
lain. Ada 4 metodelogi utama yg dpt digunakan utk manage Project IT :
1.
Systems Development Life Cycle (SDLC)
2.
Prototyping
3.
Rapid Applications Development (RAD)
4.
Joint Applications Development (JAD)
SDLC ada
7 tahapan (Phase) à
1.Initiation of the project; 2.The requirements definition phase; 3.The
functional design phase; 4.The system is actually built; 5.Verification phase;
6.The “cut over” where the new system is put in operation and all links are
established; 7.The maintenance and review phase
Keterbatasan
(Limitation) SDLC (penggunaan SDLC tdk selalu tepat dlm project IT)
1.
Sulit dalam perkiraan biaya
2.
Sulit mntpkn ruang lingkup, kdg terlalu luas /
terlalu sempit sehingga tujuan jd tidak tepat guna.
3.
Lingkgn bisnis yg dinamis, memungkinkan waktu yg
ada tidak cukup.
PROTOTYPING
à karena SDLC tdk dpt
bekerja utk semua situasi, mmbthkn byk perncanaan dan sulit dilaksanakan dgn
cepat. Maka Prototyping adalah jenis
evolusi yg dikembangkan (Lebih cepat)
Keuntungan
PROTOTYPING à Semua
user dan komentator terlibat dr awal dan selama proses pembgnn
Kerugian
PROTOTYPING à Dokumentasinya
sulit; User sulit memahami ruanglingkup yg realistis dr sistem
RAD
(Rapid Application Development) à
Implementasi secr langsung dan cepat (Sama seperti SDLC, hanya saja mengurangi
waktu dengan cr mereduce Step ( 4 step dr 7)(membangun sistem dalam waktu
singkat dr biasanya)
RAD
digunakan utk pengembangan tools secara cepat : GUI, reusable code, code generation,
and programming, debugging, dsb.
JAD
(Joint Application Development) à
Implementasi development dgn cara joint (gabung2)
(Teknik
yg dikembangkan oleh IBM, dimana user yg terlibat lebih bersifat integral
selama proses pembangunan)
Cth2
Development Methodelogies lainnya ; XP (Extreme Programming), Crystal, Scrum,
Feature-Driven Development (FDD) and Dynamic System Development (DSDM).
Ada 4
Software yg dapat digunakan utk membantu mengelola masalah teknis :
1.
Computer-Aided Software Engineering (CASE)
2.
Software development library
3.
Automated audit trail
4.
Software metrics
PROJECT RISK à Strategi yg dpt
digunakan utk memanage Complexity Project Risk :
1.
Leveraging the Technical Skill of The Team à harus ad leader yg
pengalaman
2.
Relying on Consultant and Vendors à pake kosultan/ vendor
yg ud biasa nanganin project
3.
Integrating within the organizationà meningkatkan frekuensi
meeting, dokumentasi, penetapan critical decision making yg dilakukn dgn baik.
Manage
Clarity (Kejelasan)aspek dlm Project Risk :
1.
Managing Stakeholder à balance antara tujuan
stakeholder dgn PM
2.
Sustaining project commitment
4
dimension of Project Success :
1.
Resource Constraint à apakah project memenuhi
kriteria waktu dan budget?
2.
Impact on Customer à sberp besar manfaat yg dpt
diperoleh konsumen dr project?
3.
Business Success à
seberp besar dan lama profit yg dapat diperoleh dr project
4.
Prepare the future à
Ketika project suatu saat diubah apa dampakny terhadap profit dan benefit
customer ?
PMO (Project Management Office) –> Perusahaan
ada utk meningkatkan efisiensi dgn mengumpulkan para expert, dll
==================================================================================================
Chapter 12 Business Analytics and Knowledge Management
Knowledge Management à
proses yang diperlukan untuk menghasilkan,menangkap, menyusun dan transfer
pengetahuan di seluruh organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Disini
teknologi bereran penting dalam mengatur pengetahuan yang ada.
Intelektual Capital didefinisikansebagai pengetahuan yang telah
diidentifikasikan,didapatkan untuk menghasilan nilai yang lebih. Intelektual
Property membuat individu untuk memiliki kreatifitasnya masing-masing.
Knowledge Management sendiri berhubungan dengan IS di dalam 3 hal:
-
IT membuat infrastruktur untuk sistem KM
-
Sistem KM membentuk infrastruktur data untuk
banyak aplikasi IS
-
KM sering disebut sebagai aplikasi dari IS
Data,Information dan Knowledge :
1. Data
adalah spesifik,kenyataan objektif atau pengamatan.(simbol atau fakta)
2. Informasi
adalah sesuatu data yang memberikan informasi/data yan g telah diolah sehingga
menjadi berguna.
3. Knowledge
adalah Kemampuan untuk mengubah data menjadi informasi.
Hubungan antara data, informasi dan knowledge
Data
|
Knowledge
|
Information
|
Pengamatan simple:
-
Mudah untuk didapatkan
-
Mudah tersusun
-
Mudah ditransfer
-
Mudah terukur dan ringkas
|
Data dengan relevan dan maksud:
-
Memerlukan unit analisis
-
Memerlukan konsensus
|
Informasi Penting dari pikiran manusia : meliputi refleksi,sintesis
dan konteks
-
Sulit untuk di dapatkan secara elekronik
-
Sulit untuk terstruktur
-
Sering kali berbentuk tacit
-
Sulit untuk ditansfer
|
Tacit and Explicit Knowledge
Tacit Knowledge à
personal,konteks dan sulit unutk dibentuk/disusun dan dikomunikasikan.
Atau Tacit Knowledge(menurut babe gw) adalah suatu pengetahuan yang
masuh ada dibak,masih belum ditranslate dengan baek.
Explicit Knowledge adalah dapat dengan mudah didapatkan
,diorganisasikan dan ditransfer
Taxonomy of Knowledge
From Managing Knowledge to
Business Inteliggence
Business Inteligence à
suatu kumpulan dari teknologi & proses yg digunakan untuk mendeskripikan
performa bisnis. Business Analytics menggunakan kuantitatif & prediktif
model & kenyataan dr management utk mengacu pd keputusan.
Why Manage Knowledge?(Reason from Managing Knowledge)
1. Sharing
best Practice--- Membagikan praktis yang terbaik berarti memanfaatkan
pengetahuan yang didapat oleh bagian dari organisasi. Sangatlah penting di
dalam organisasi dimana para pekerja mereka mengaplikasikan keahlian mereka
seperti akuntansi,konsultasi dan training perusahaan.Dengan adanya sistem
KM,maka akan memungkinkan mereka untuk mendapatkan praktik/keahlihan mereka dan
menyebarkan pengetahuan mereka di dalam perusahaan. Permasalahan yang sering
terjadi adalah dari pegawai yang enggan untuk membagikan pengetahuan mereka(
dimana pada posisi ini pihak manager harus mendorong dan menggunakan sistem
reward sharing).
2. Globalization—faktor
kompetitif dapat merupakan bagaimana perusahaan mendapatakan dan
mengaplikasikan pengetahuan.
3. Rapid
Change –perusahaan harus cepat,gesit dan mampu beradaptasi untuk bersaing
4. Downsizing—terkadang
orang yang kurang tepat dipecat ketika proses penciptaan pembelajaran
organisasi.(pemangkasan/mengecilkan)
5. Managing
Information and Communication Demand—data harus dikategorikan di sebuah bentuk
agar bergunna
6. Knowledge
Embedded in Products—hal yang tidak dinyatakan dengann jelas yang menambah nilai
dari sebuah barang atau jasa adalam menjadi penambahan pada pengetahuan.
7. Sustainable
Competitive Advantage--- KM merupajan jalan untuk mendapatkan knowledge
management.
Process dari Knowledge Management:
1. Generation
meliputi semua aktivitas yang menemukan pengetahuan baru. 2 hal dasar yang
meliputi adalah knowledge creation(eksplorasi) dan knowledge
sharing(exploitation). Metode untuk “generation” meliputi:
-
Research and Development, pengetahuan yang
dihasilkan melalui R&D seing muncul dari sintesis. Dari sintesis membawa
potongan dari sumber-sumber pengetahuan yang beragam dan berbeda.
-
Adaptation adalah kemampuan untuk menerapkan
sumber daya yang sudah ada dengan cara baru ketika terjadi perubaha ekternal
membuat langkah lama dari proses bisnis menjadi penghalang. Kemampuan
perusahaan untuk beradaptasi didasarkan pada 2 faktor yaitu: memiliki sumber
daya internal yang cukup untuk mencapai perubahan dan bersedia untuk membuka
dan perubahan.
-
Buy and Rent adalah pengetahuan dapat didapatkan
dengan membeli ataupun mempekerjakan individu,baik pekerja ataupun konsultan.
-
Shared Problem Solving
2. Capture
meliputi media yg digunakan dlm proses kodifikasi. Ada 3 aktivitas penting di
dlm kegiatan capture yaitu:
-
Scanning (mengumpulakn “informasi kasar”)—dapat
merupakan elektronik atau manusia
-
Organizing(mengubah menjadi bentuk yang dapat
diterima)—haruslh mudah utuk semua tipe pengguna untuk mengakses.
-
Mendesign Knowledge Maps/Packaging knowledge
(menghasilan petunjuk utuk menavigasikan dasar pengetahuan). Mendesign Knowledge
maps menunjukan lokasi dari sumber pengetahuan di dalam perusahaan yang mana
meliputi list orang,dokumen dan database yang menunjukan ke pegawai kemana
mereka harus pergi ketika mereka memerlukan bantuan. Jadi intinya setelah proses pertama (generate), pada proses
capture,pengetahuan tersebut akan dipilah-pilah disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna(cocok atau tidak).
3. Codification yaitu diman pengetahuan harus bisa digunakan
dan dibagikan menjadi sebuah nilai. Kodifikasi berarti membuat pengetahuan
tersebut menjadi bentuk (representation) yang membuat menjadi mudah untuki
digunakan dan ditemukan (diakses dan ditransfer). Ada 4 prinsip penting di
dalam kodifikasi pengetahuan:
-
Menentukan goal bisnis(mendefinisikan maksud
strategic)
-
Mengidentifikasikan kebutuhan pengetahuan
sekarang untuk mendapatkan maskud strategic
-
Mengevaluasi pengetahuan sekarang untuk
pemanfaatan dan kemampuan untuk dikodifikasi
-
Mendeterminasikan kecocokan untuk kodifikasi dan
distribusi.
4. Transfer
yaitu meliputi mendistribukan atau mentransfer pengetahuan yang ada. Nonaka dan
Takeuchi mendeskripsikan 4 model berbeda yaitu:
-
Socialization: dari Tacit knowledge to tacit
knowledge
-
Externalization: from Tacit Knowledge to
explicit knowledge
-
Combination: from explicit ti explicit knowledge
-
Internalization: from explicit knowledge to
tacit knowledge.
Bagaiman untuk sukses di dalam Knowledge Management à Kesuksesan dari usaha
knowledge management memeerlukan pemimpin dengan visi,komitmen dan budaya
organisasi yang memfasilitasi kolaborasi.
Business Analytics à
Davenport dan Harris menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang sukses
bersaing dengan analisis bisnis memiliki lima kemampuan ini:
–
Hard to duplicate
–
Uniqueness
–
Adaptability
–
Better than competition
–
Renewability
Komponen dari analisis bisnis:
1. Data
Repository adalah server dan software yang digunakan untuk meyimpan data.
cthnya data warehouse
2. Software
tools adalah aplikasi dan proses untuk analisis statistik ,peramalan, modelling
prediksi dan optimisasi.
3. Analysis
Environment adalah lingkungan organisasi
yang menciptakan dan meneruskan penggunan peralatan analisis.
4. Skilled Work Force adalah angkatan kerja yang
telah diberikan training,berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk meggunakan
alat analisis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar