Session
1-2. Introduction of MIS
Management
Information System (MIS) à istilah umum mengenai pengelolaan penyediaan informasi
secara otomatis dalam suatu organisasi yg dilakukan secara efektif dan efisien
- Memberikan informasi mengenai kegiatan usaha
- MIS membantu para manager dalam proses pengambilan keputusan strategis(Strategic Decision making)
- Biasa digunakan oleh pershn2 besar. Contoh : Google.com & Amazon.com
- Memberikan informasi mengenai kegiatan usaha
- MIS membantu para manager dalam proses pengambilan keputusan strategis(Strategic Decision making)
- Biasa digunakan oleh pershn2 besar. Contoh : Google.com & Amazon.com
Mengapa IS itu
penting dalam membantu pengambilan keputusan suatu perusahaan :
1. Business View
- Intinya : IT merupakan critical resources, bisa sangat
beresiko (biaya besar) bisa sangat menguntungkan
2. People &
Technology work Together
- Dukungan IT dibantu oleh campur tangan manusia menciptakan
kinerja yang lebih efektif
3. Integrating Business
With Technology
- Jaman sekarang teknologi memainkan peran hamper disegala
bidang yang kita lakukan, sprt layanan pelanggan, dan
sebagainya. Cth : Wallmart, menggunakan MIS utk memudahkan kegiatan
organisasi seperti proses pemindahan stocking rak atau komunikasi organisasi dengan
pemasok.
4. Rapid Change In
Technology
- Perubahan dalam dunia teknologi itu cpt, oleh karena itu
organisasi tidak boleh ketinggalan informasi demi mencapai keunggulan
kompetitif. (Manager harus bisa
mengembangkan pemahaman mengenai informasi mana yang penting, bagaimana mendapatkannya, dan bagaimana menggunakannya.)
5. Competitive
Challenges
- Pesaing bisa datang darimana saja dan tak terduga. Manager organisasi hrs bisa menunjukan dan mengembangkan program teknologi dan produk mereka sendiri dibandingkan pesaing mereka.
Keputusan yg diambil
melalui pengunaan IS, dapat langsung mempengaruhi keuntungan bisnis
Rumus Dasar : Profit = Revenue-Expenses , dapat digunakan
utk mengevaluasi dampak dari suatu keputusan.
Pertimbangan Kegagalan IS strategy, ketika tidak bisa
mensupport Business Goals & Oranizational Systems :
1. IS support Business Goals = IS merupakan investasi
utama bagi setiap perusahaan dalam lingkungan bisnis saat ini. Kalau IS tidak dikelola
dengan baik, misalnya kurangnya kemampuan yg diperlukan dalam hal mengumpulkan,
menyimpan, dan mentransfer informasi penting bagi suatu bisnis, dapat
menyebabkan bencana bagi organisasi.
2. IS must support
Organizational Systems = Sistem organisasi
merupakan elemen fundamental dari suatu bisnis. Terdiri dari : People, Work Process,
Structure. Oleh karena itu seorang manager harus
bisa menciptakan keputusan yg besar , seperti beralih dengan menggunakan IS
atau menerapkan standar akses eksternal bagi karyawan. Dsb..
Skills yang
dibutuhkan utk menciptakan effectively in
IT Decisions :
Seorang manager
harus memiliki kemampuan/keterampilan yg berbeda pada waktu yang berbeda :
1. Bisa melakukan pembagian
tugas
2. Visioner/ memiliki jiwa
kepemimpinan dan tugas yg terarah
3. Memberikan informasi dan
pengetahuan bagi kelompk utk mencapai suatu kesuksesan
4. Tugas Struktural (Adanya
pengaturan tugas dalam grup)
Intinya MIS
merupakan dasar yang terkait dengan segitiga Strategic Information Systems
The Information Systems Strategy Triangle
========================================================================
Session 3-4. Linking Systems
to Strategy and the Organization
Information system strategy triangle adalah sebuah kerangka
sederhana untuk memahami dampak dari IS pada keselarasan dan organisasi.
I. Business strategy à menggerakkan organizational and IS strategy.
Strategy - tau diposisi mana, mau kemana, pakai apa, berapa lama
- atau secara teoritis merupakan serangkaian tindakan terkoordinasi untuk memenuhi tujuan, maksud dan goals
Ø
Dimulai dari misi
Ø
Coordinate set of
actions to fulfill objectives, purpose and goals
Ø
Perubahan strategi
apapun membutuhkan perubahan yang lain untuk menjaga keseimbangan
Ø
Dipengaruhi oleh
strategi lain yang digunakan oleh perusahaan
Ø
Selalu melibatkan
konsekuensi
Generic Strategies Framework
Michael Porter mengidentifikasi 3 strategi utama untuk
mencapai keunggulan kompetitif:
1.
Cost leadership – produsen biaya
terendah (similar product at lower cost).
Cth: Walmart, Suzuki, Overstock.com
2.
Differentiation – produk unik (price premium from unique product). Cth:
Coca Cola, Progressive Insurance, Publix
Focus
– lingkup terbatas. Cth: Ritz Carlton, Marriott
Variasi Diferensiasi
Strategi
o Shareholder
value model: menciptakan keunggulan melalui penggunaan pengetahuan dan waktu (Fruhan)
o Unlimited
resources model: perusahaan dengan sumber daya yang besar
dapat mempertahankan kerugian lebih mudah daripada orang-orang dengan
sedikit sumber daya (Chain Store vs Mom & Pop).
(Masalah
dengan Porter
dan varian ini adalah bahwa laju perubahan tidak lagi mudah dikelola dan berkelanjutan)
Hypercompetition
D'Aveni mengembangkan sebuah model yang
menyatakan bahwa keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan TIDAK bisa
dipertahankan. Disebut "Hypercompetition dan New 7 Ss Framework".
The 7s berguna untuk menentukan aspek-aspek yang berbeda dari strategi bisnis dan menyelaraskan mereka untuk membuat organisasi kompetitif di arena hiperkompetitif.
The 7 Ss adalah:
1. Superior
stakeholder satisfaction : Memahami bagaimana untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan
dengan menambahkan nilai strategis.
2. Strategic
soothsaying : Mencari pengetahuan
baru yang dapat memprediksi atau
membuat jendela kesempatan baru.
3. Positioning for
speed: Mempersiapkan organisasi untuk
bereaksi secepat mungkin.
4. Positioning for
surprise : Mempersiapkan organisasi untuk
merespon pasar dengan cara yang
akan mengejutkan pesaing
5. Shifting the
rules of competition : Menemukan cara baru untuk melayani pelanggan yang mengubah industri.
6. Signaling
strategic intent : Mengkomunikasikan tindakan dimaksudkan
perusahaan, guna mengulur
tanggapan pesaing.
7. Simultaneous and
sequential strategic thrusts: Mengambil serangkaian langkah-langkah yang
dirancang untuk mengejutkan dan
membingungkan pesaing untuk mengganggu atau menghalangi
usaha mereka.
Framework
|
Key Idea
|
Application to Information Systems
|
Porter’s generic strategies Framework
|
Perusahaan mencapai keunggulan
kompetitif melalui kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau
fokus
|
Memahami strategi mana
yang dipilih oleh perusahaan adalah penting untuk memilih IS untuk
melengkapi strategi
|
D’Aveni’s Hypercompetition Model
|
Kecepatan dan bergerak agresif dan countermoves oleh perusahaan menciptakan keunggulan
kompetitif
|
IS sangat penting untuk
mencapai kecepatan yang
dibutuhkan untuk bergerak dan countermoves.
IS berada dalam keadaan terus-menerus berubah atau pengembangan.
|
Organizational Strategy
Ø
Strategi organisasi meliputi desain organisasi
serta pilihan itu
membuat dalam proses kerjanya
Managerial Levers- kerangka lain untuk desain organisasi, menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan
strategi organisasi perusahaan adalah kombinasi terbaik dari organisasi, kontrol, dan
variabel budaya
Variabel organisasi meliputi:
hak keputusan, proses
bisnis, hubungan pelaporan formal,
dan jaringan informal.
Variabel kontrol meliputi:
ketersediaan data, sifat dan kualitas perencanaan, efektivitas pengukuran kinerja dan sistem evaluasi, dan insentif untuk
melakukan pekerjaan yang baik.
Variabel budaya terdiri dari
nilai-nilai organisasi.
Business Diamond - Kerangka sederhana
untuk mengidentifikasi
komponen penting dari rencana organisasi. Berguna untuk merancang organisasi baru dan untuk
mendiagnosa masalah organisasi.
IS Strategy
Ø
IS memungkinkan
bisnis untuk menerapkan strategi bisnis.
Ø
IS membantu
menentukan kemampuan perusahaan.
What
|
Who
|
Where
|
|
Hardware
|
List of physical
components of the system
|
Individuals who
use it
Individuals who
manage it
|
Physical
location
|
Software
|
List of
programs, applications, and utilities
|
Individuals who
use it
Individuals who
manage it
|
What hardware it
resides upon and where that hardware is located
|
Networking
|
Diagram of how
hardware and software components are connected
|
Individuals who
use it/ Individuals who manage it/
Company service
obtained from
|
Where the nodes
are located, where the wires and other transport media are located
|
Data
|
Bits of
information stored in the system
|
Individuals who
use it
Individuals who
manage it
|
Where the
information resides
|
Figure 1.10 Information systems strategy matrix.
|
Halo Effect
Efek halo adalah
"kecenderungan dasar manusia untuk membuat kesimpulan tertentu berdasarkan kesan umum" (Rosenzweig).
Rosenzweig menjelaskan tiga kesalahpahaman yang diciptakan
oleh efek halo pada umumnya:
o Ada sebuah formula atau blueprint
bahwa perusahaan dapat menerapkannya dan berkinerja tinggi.
o Kinerja perusahaan didorong sepenuhnya
oleh faktor internal.
o Karena keputusan bisa
berubah menjadi buruk tidak berarti bahwa
itu buruk dibuat.
===========================================================================================
Session 5-6. Strategic
Use of Resources in a Global Economy
Organizational Strategy à
Desain organisasi,seperti pilihan yang dibuat untuk menentukan,
mengatur,mengkoordinasikan dan mengontrol proses kerja.
Model dari organizatonal Strategy: Business Diamond dan Managerial Levers
Bisnis model yang mana mengidentifikasikan 4 komponen utama
dari organisasi, yaitu 1. Business Process
2. Tasks and structure(atau desain organisasi)
3. Management and measurement(control) systems, dan
4. Value and belief (culture).
Managerial levers menjelaskan lebih detail dari pada Bisnis
Diamond dan memberikan area spesifik dimana IS bisa digunakan untuk memanage organisasi dan untuk mengubah
organisasi.
Variabel Desain Organisasi
Variable
|
Description
|
Organizational variables
|
|
Decision rights
|
Otoritas untuk memuliai,mengizinkan,mengimplementasikan
dan mengawasi tipe dari keputusan yang diperlukan untuk merencanakan dan
menjalankan bisnis.
|
Business
processes
|
Sekumpulan tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan
tujjuan utama dalam bisinis
|
Formal reporting
relationships
|
Struktur organisai yang diatur untuk memastikan kooodinasi
diantara semua unit dalam organisasi.
|
Informal networks
|
Mekanisme,seperti hoc groups ,yang mana bekerja untuk
mengkoordinasikan dan melakukan transfer informasi diluar hubungan laporan
formal
|
Control variables
|
|
Data
|
Informasi yang dikumpulkan,disimpan dan digunakan oleh
organisasi.
|
Planning
|
Proses yang mana arah untuk kedepan
dibentuk,dikomunikasikan dan diimplementasikan.
|
Performance
measurement
and evaluation
|
Sekumpulan pengukuran yang digunakan untuk menilai
kesusksesan dalam ekseskusi rencana dan proses yang mana sebuah pengukuran
digunakan untuk meningkatkan kualitas dari kerja.
|
Incentives
|
Perangkat Moneter yang digunakan untuk memotivasi perilaku
di dalam organisasi.
|
Cultural variables
|
|
Values
|
The set of implicit and explicit beliefs that underlie
decisions made and actions taken.
|
INFORMATION TECHNOLOGY AND ORGANIZATIONAL DESIGN
Decision rights
|
Menunjukan siapa di dalam organisasi yang memiliki
tanggung jawab untuk memulai,mensupply infomasi untuk , menyetujui,
mengimplementasi dan melakukan kontrol atas keputusan-keputusan.
Secara Ideal orang yang memiliki informasi yang terbanyak
dan berada pada posisi yang terbaik harus memiliki hak ini.
|
Formal reporting
relationships
|
Struktur organisai yang diatur untuk memastikan kooodinasi
diantara semua unit dalam organisasi. Jadi struktur organisasi merupakan cara
untuk mendesain organisasi sehingga decision right dapat dengan benar
dialokasikan. Dengan struktur organisasi yang dibuat biasanya mencerminkan
alur dari komunikasi dan pengambilan keputudan semua organisasi.
Di dalam struktur organisasi sprt di:
-
Organisasi dengan struktur
hierarichal, manager tengah meminta bawahan untuk apa yang harus dilakuka dan
memberitahukan hasil kepada atasan/pemimpin.
-
Organisasi dengan struktur flat,
pekerjaan lebih fleksibel dan pekerja melakukan apapun yang dibutuhkan. IS
meyediakan dukungan komunikasi intra di dalam perusahaan
-
Organisasi dengan struktur matrix,
pekerjaan diatur/diorganisasikn menjadi group kecil dan diintegrasikan secara
regional dan nasional.
Dengan IS ,maka dapat mengurangi kompleksitas dan
biaya-biaya degan menyediakan
kemudahan dalam sharing informasi diantara fungsi managerial yang berbeda.
|
Informal networks Hubungan
informal yang ada dan sangatlah penting memainkan peran dalam organisasi.
Disini hubungan informal ini didesai oleh bagian management, dimana fungsinya
adalah untuk melakukan projeck,sharing informasi atas program kerja,etc
INFORMATION TECHNOLOGY AND MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS
-
Management Control
Jadi ternyata IT
bukan hanya mengubah cara organisasi distruktur,namun juga mengubah bagaimana
cara manager melakukan pengawasan pada organisasi. IS memainkan 3 peran yang
penting dalam proses kontrol management:
1.
Data Collection : Dengan IS ,berarti
memungkinkan pengumpulan informasi yang mungkin tidak terkumpulkan. Dan
informasi ini membantu manager untuk menentukan apakah mereka puas dengan
kemajuaan/progress
2.
Evaluation : IS memfasilitasi analisis
informasi pada cara yang mungkin tidak mungkin. Evaluasi membandingkan kinerja
yhang sebenarnya dengan kinerja yang diinginkan.
3.
Communication: kecepatan dalam
meg=ngalirkan infromasi dari tempat infromasi dihasilkn dan ke tempat infromasi
itu dibutuhkan.
-
Planning and Information Technology
IT memainkan peran
yaitu:
1.
IS dapat menyediakan data yang
dibutuhkan untuk mengembangkan perencanaan strategic. Secara special,IS daoat sangat beguna dalam
mengumpulkan data dari unit organisai dan mengubah data menjadi informasi untuk
pembuat keputusan.
2.
Beberapa IS sebenarnya mengotomatiskan
perencanaan proses.
-
Data Collection and IT
Melakukan
pengawasan kerja dengan penggunaan IT. Dengan IS memungkinkan untuk
mengumpulkan kebenaran data seperti data-data spesifik yang lewat melalui
proses, orang yang dihubungi,waktu yang tepat untuk digunakan dalam
menyelesaikan tugas.
-
Software Monitoring Products
Software dalam
melakukan pengawasan yang mana software tersedia untuk melakukan monitoring
pada pegawai. Dimana software ini diinstall untuk merecord data spesific
tentang apa saja yang dilakukan oleh pegawai. Software ini juga digunakan untuk
melakukan monitoring pada produktivitas pegawai sehingga digunakan untuk
mereward pegawai juga.
-
Performance Measurement,Evaluation,
Evaluation and IT
IS menyediakan
kemumngkinan untuk mengevaluasi data . Dengan itu manager dapat dengan mudah
memahami perkembangan pekerjaan dan kinerja.Akan tetapi terkadang analisis yang
dilakukan manager terkadang menyebabkan manager kewalahan.
-
Incentive/Reward
Insentif dan
penghargaan merupakan cara karyawan untuk mendorong performannce yang baik dari
para pekerja. Sebuah sistem reward yang bagus dapat membuat para pekerja merasa
baik tanp harus melakukan pembayaran lebih. Dengan IS, ternyata banyak
memberikan bantuan dalam pemberian incentive. Seperti contohnya dengan IS
memudahkan untuk membagikan incentive secara team. Dengan adanya fasilitas
sistem informasi ,maka dapat membantu dalam proses tracking untuk mengetahui
kontribusi di dalam team.
INFORMATION TECHNOLOGY AND CULTURE
Kebudayaan
merupakab level managerial ketiga,dimanan memainkan peran yang sangat penting
dalam pengembangan IS dan penggunaannya. Culture sendiri didefinisikan sebagai
sekumpulan nilai dan kepercayaan mengenai apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan dalam sebuah komunitas. Beriktu adalah dimensi Globde dari CULTURE yang ditemukan oleh Hofstede:
1.
Uncertainty/ Avoidance 6
. Assertiveness
2.
Power Distance 7.
Future Orientation
3.
Collectism 1 : Societal Collectivism 8.
Performance Orientation
4.
Collectivism 2: In- Group Collectivism 9.
Human Orientation
5.
General Egalitarianism Human Orientation
1. Hierarchical
Organization
-
merupakan organisasi yang dibentuk
didasarkan pada konsep dari pekerja,spesialisasi dan kesatuan perintah.
-
2 bentuk organisasi: Functional Form
dan Divisional Form
-
Keputusan di buat dari atas dan
didelegasikan ke bawah menjadi bagian” yang kecil
-
Manager tengah melakukan fungsi dalam
memberikan dan memproses informasi dan komunikasi.
-
IS biasanya digunakan untuk menyimpan
dan mengkomunikasikan informasi sepangjang garis dari hierarki dan untuk
mendukung informasi dari manager.
2.
Flat Organizational Structure
-
Pengambilan Keputusan dilakukan secara
centralisasi
-
Pada organisasi berstruktur flat
biasanya,pekerja akan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas tersebut,mereka dapat dengan cepat merespon ke lingkungan yang
dinamis(berubah-ubah). Namun organisasi seperti ini biasanyacenderung akan
kurang fleksibel
3.
Matrix Organizational Structure
-
Struktur oeganisasi matrix biasanya
menempatkan 2 atau lebih supervisor diman untuk memastikan dimensi multipel
dari bisnis diintegrasikan
-
Setiap supervisor mengarahkan aspek
yang berbeda dalam pekerjaan pekerja.
-
Organisasi matriks sering gagal untuk
memungkinkan manager untuk mencapai strategi bisnis.
-
Karena adanya ortoritas ganda,biasanya
pekerja sering mengalami kebingungan dan frustasi,karena ada 2 otoritas.
4.
Network Organizatinal Structure
-
Hak keputusans ecara desentralisasi
-
Menetapkan kemampuan untuk
mempromosikan kreativitas dan fleksibilitas ketika mengurus kontrol proses
operasional,yang mana didapatkan dengan menganti kontrol birokrasi dengan
kontrol yang didasarkan pada IS.
-
Penggunaan luas dalam teknologi
komunikasi dan jaringan juga memudahkan untuk mengkoordinasikan sepanjang batas
fungsional
5.
T-form
-
Ben-tuk dari stuktur oeganisasi
jaringan
-
T berpegang pada /didasarkan pada
teknologi/berorientasi pada teknologi
-
IT dikombinaskina dengan komponen organisasi tradisional untuk membentuk kkomponen tipe baru,seperti:
Electronik
linking, otomatisasi produksi, alur kerja elektronik, hubungan elektronik
customer dan supplier dan portal self serfice internet
Flat, hierarchical, and matrix structured organizations ditingkatkan dengan adanya IT yang mana menghasilkan Networks Organizations
Immediate Responsive Organizations
Untuk mencapai tujuan/goal dari instant
organisasi,organisasi harus menguasai 5 disiplin yaitu:
1. Instant
Value Alignment – siap untuk menuediakan apa yang sebenarnya diinginkan oleh
konsumen
2.
Instant Leaning—membangun pembelajaran
secara langsung ke proses dan tugas perusahaan
3.
Instant involvement—menggunakan IT
untuk memastikan semua(individu) siap untuk menyalurkan produk dan jasa
4.
Instant Adaption—menciptakan kebudayaan
untuk mendukung
5. Instant
Execution—membangun proses bisnis yang melibatkan beberapa individu,dimana
disini intinya adalah penggunaan secara elektronik dimana akan menghasilkan waktu yang singkat
dalam mengeluarkan output untuk memenuhi kebutuhan konsumen
==================================================================================
Session
7-8. Organizational Strategy :
Managerial Levers
·
Pendekatan dalam bekerja
-
Teknologi sekarang
membawa pendekatan untuk bekerja dalam lingkaran penuh à Waktu & tempat bekerja menjadi 1 dengan aspek lain
dalam kehidupan.
-
Orang jaman sekarang dapat
bekerja di rumah melalui dunia maya tanpa batas ruang
·
Virtual Organizations à sebuah struktur yang memungkinkan individu bekerja untuk
sebuah organisasi namun ia dapat tinggal dimana pun. Hal ini dikarenakan
internet & intranet perusahaan menciptakan kesempatan bagi individu untuk
bekerja dari mana saja mereka dapat mengakses komputer. Struktur organisasi
virtual berupa jaringan. Setiap orang memiliki akses ke orang lain menggunakan
teknologi. E-mail adalah cara yang paling banyak digunakan komunikasi. Sukses
dalam sebuah organisasi virtual adalah jumlah kolaborasi yang terjadi antara
individu.
· WORK DESIGN FRAMEWORK à
kerangka sederhana dapat digunakan untuk menilai bagaimana teknologi
baru dapat mempengaruhi pekerjaan. Kerangka ini berguna dalam merancang
karakteristik utama pekerjaan dengan menanyakan pertanyaan kunci seperti à Pekerjaan apa yang akan
dilakukan? Apa cara terbaik untuk melakukan pekerjaan? Siapa? Dimana? Bagaimana
IS dapat meningkatkan efektivitas para pekerja dalam melakukan pekerjaan?
· How Information Technology
Supports Communication & Collaboration :
· IT untuk komunikasi :
-
E-mail
à
mengirim pesan melalui jaringan komunikasi +(video, gambar).
-
Intranet
à
jaringan komunikasi yang digunakan hanya untuk dalam perusahaan.
-
Instant
Messaging (IM) à aplikasi komunikasi instant berbasis IP.
Menyediakan komunikasi antar orang yang menggunakan komputer, telepon seluler,
dll. Dapat digunakan manajer untuk memeriksa telekomunikasi karyawan.
-
Voice
over IP (VoIP) à Metode yang memungkinkan telekomunikasi (telepon)
untuk ditransmisikan melalui jaringan berbasis IP. Skype adalah jenis sistem
VoIP yang memungkinkan pengguna untuk membuat panggilan telepon gratis melalui
Internet. Sangat berguna untuk berkomunikasi dengan pekerja jarak jauh.
-
Video
Teleconferencing à 2 org / lbh berbeda tempat video call.
-
Unified
communications (UC) à sebuah arsitektur teknologi komunikasi yg
mengotomatisasi & menyatukan semua bentuk komunikasi manusia dan perangkat
dalam konteks, dan dengan pengalaman umum.
-
RSS
à mengacu ke format file
terstruktur untuk port data dari satu platform atau sistem informasi yang lain.
Tujuannya agar tetap up to date datanya.
-
VPN
(Virtual Private Network) à jaringan data pribadi yang
memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi publik. Menjaga privasi melalui
penggunaan protokol tunneling & prosedur keamanan.
-
File
Transfer à hanya kirim file antar komputer melalui internet.
-
File
transfer protocol (FTP) à sama ky file transfer, tp jenis ini lebih umum.
· IT to Facilitate Collaboration :
-
Social
networking à sebuah layanan berbasis web yang memungkinkan
anggotanya untuk membuat profil publik sesuai ketertarikan & keahlian
mereka, posting teks, gambar dll, terdapat daftar pengguna lain, dengan siapa
mereka berbagi sambungan, melihat & berkomunikasi secara terbuka/ pribadi
(MySpace, Face Book, dll).
-
Virtual
worlds à
lingkungan simulasi berbasis komputer, penggunanya untuk mendiami dan
berinteraksi melalui avatar (second life)
-
Web
log (Blog) à jurnal online untuk berbagi informasi
-
Wikis
à
software yg memungkinkan pengguna untuk bekerja sama membuat, mengedit &
link halaman web dengan mudah.
-
Groupware
à
erangkat lunak yang memungkinkan anggota kelompok untuk bekerja sama dalam
sebuah proyek, dari mana saja, dengan memungkinkan mereka untuk secara
bersamaan mengakses file yang sama.
· How Information Technology Changes
The Nature of Work :
-
Menciptakan
jenis pekerjaan baru
-
Mengubah
cara pekerjaan itu diselesaikan :
o
Pekerjaan
tradisional pada masa sekarang diselesaikan menggunakan komputer
o
Pekerja
harus belajar skill baru untuk menyelesaikan pekerjaan yg dulunya diselesaikan
dengan interaksi dengan manusia, namun sekarang menggunakan IS.
-
Mengubah
pola komunikasi
o
Hp
& perangkat portable lain mengubah lingkungan berkomunikasi
o
Beberapa
pekerja tidak perlu berkomunikasi dengan rekan kerja mereka secara teratur,
namun lebih butuh untuk akses informasi yg up-to-date & komunikasi dgn
customer & supplier
-
Mengubah
pengambilan keputusan organisasi & pengolahan informasi :
o
Data
diolah untuk menciptakan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu yang
diambil pada proses sebelumnya.
o
Melalui
RSS apa yg dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dapat diketahui
o
TI
dapat mengubah jumlah dan jenis informasi yang tersedia untuk pekerja.
o
TI
telah meningkatkan arus informasi kepada manajemen tingkat atas, mengurangi
jajaran manajer menengah.
-
Mengubah
kolaborasi
o
TI
membantu membuat pekerjaan lebih berorientasi tim dan kolaboratif.
o
Pekerja
dapat lebih mudah berbagi informasi dengan rekan satu tim mereka
-
Tantangan
baru dalam mengatur manusia
o
Tantangan
mengelola pekerja yg tidak berada dalam satu lokasi
o
Pekerjaan
lebih berorientasi tim, sehingga lebih sulit untuk menilai kontribusi individu.
o
Salah
satu solusinya adalah dengan menggunakan sistem pemantauan karyawan elektronik
mengotomatisasi pengawasan.
o
Hal
ini mungkin dapat merusak semangat dan merusak upaya untuk mendorong pekerja
menyumbangkan ide-ide mereka kepada organisasi.
-
Merekrut
pekerja menjadi berbeda dengan IT
Traditional Approach: Subjective Observation
|
Newer Approach; Objective Assessment
|
|
Supervision
|
Personal
and informal. Manager is usually
present or relies on others to ensure that employee is present and
productive.
|
Electronic, or assessed by
deliverable. As long as the employee
is producing value, he does not need formal supervisions
|
Evaluation
|
Focus is on
process through direct observation.
Manager sees how employee performed at work. Subjective (personal) factors are very
important.
|
Focus is on output by
deliverable (e.g., produce a report by a certain date) or by target (e.g.,
meet a sales quota). As long as
deliverables are produced and/or targets achieved, the employee is meeting
performance expectations adequately.
Subjective factors may be less important and harder to gauge.
|
Compensation and Rewards
|
Often individually-based.
|
Often team-based or
contractually spelled out
|
Hiring
|
Personal with little reliance on
computers. Often more reliance on clerical skills
|
Often electronic with recruiting
websites and electronic testing. More informated work that requires a higher
level of IT skills.
|
· Factors Driving Telecommuting and
Mobile Work :
Driver
|
Effect
|
Shift to knowledge-based work
|
Eliminates requirement that certain work be
performed in a specific place.
|
Changing demographics and lifestyle preferences
|
Provides workers with geographic and time-shifting flexibility.
|
New technologies with enhanced bandwidth
|
Makes remotely performed work practical and
cost-effective
|
Reliance on Web
|
Provides workers with the ability to stay
connected to co-workers and customers, even on a 24/7 basis.
|
Energy concerns
|
Reduces the cost of commuting for
telecommuters and reduces energy costs associated with real estate for
companies
|
· Disadvantages of Telecommuting and
Mobile Work :
-
Lebih
sulit bagi manajer untuk mengevaluasi dan kompensasi kinerja
-
Pekerja
harus sangat disiplin diri
-
Mungkin
berakhir jam kerja lagi.
-
Dapat
memutuskan mereka dari budaya perusahaan
-
Offshoring
dan outsourcing pengembangan perangkat lunak dan layanan komputer oleh
teknologi yang sama adalah risiko lain
Employee Advantages of Telecommuting
|
Potential
Problems
|
- Reduced stress due to
increased ability to meet schedules, heightened morale, and lower absenteeism
- Geographic flexibility
- Higher personal productivity
- Housebound individuals can
join the workforce
|
- Harder to evaluate
performance, Increased stress from inability to separate work from home life
- Employee may become disconnected
from company culture
- Telecommuters are more easily
replaced by electronic immigrants
- Not
suitable for all jobs or employees
|
· Managerial Issues In Telecommuting and Mobile Work :
-
Tugas
perencanaan, bisnis dan dukungan harus dirancang ulang untuk mendukung &
mengontrol pekerja
-
Pelatihan
harus ditawarkan sehingga semua pekerja dapat memahami lingkungan kerja baru
-
Karyawan
yang dipilih untuk pekerjaan telecommuting harus self-starter
-
Manajer
harus menemukan cara baru untuk mengevaluasi dan mengawasi para karyawan tanpa
melihat mereka setiap hari di kantor.
· Virtual Teams à secara geografis rekan kerja
tersebar di lain tempat & disatukan menggunakan telekomunikasi & IT
untuk menyelesaikan tugas organisasi. Factors Driving Virtual Teams à Follow the sun : tim di berbagai
belahan dunia dapat bekerja sama untuk mendapatkan pekerjaan dilakukan lebih
cepat karena perbedaan zona waktu.
· Kekurangan dan Tantangan Tim
Virtual :
-
Zona
waktu yang berbeda
-
Keamanan
lebih sulit untuk dipastikan.
-
Sejumlah
besar tantangan bisa berubah menjadi kerugian.
-
Komunikasi
elektronik tidak memungkinkan orang untuk berkomunikasi tatap muka
-
Kepercayaan
mungkin lebih lambat terbentuk.
-
Keragaman
anggota tim (bahasa, budaya, dll)
Challenges
|
Virtual Teams
|
Traditional Teams
|
Communications
|
- Multiple Zones can lead to
greater efficiency but can lead to communication difficulties.
-
Communication dynamics such as non-verbal are altered
|
- Teams are collocated in same
time zone. Scheduling is less
difficult.
- Teams may use richer communication
media.
|
Technology
|
-Team members must have
proficiency across a wide range of technologies.
- Technology offers
electronic repository
- Work group
effectiveness may be more dependent on alignment of group & technologies
used
|
- Technology is not critical and
tools not essential for communications.
-
Electronic repositories are not typically used
- Task technology fit may not be
as critical.
|
Team Diversity
|
- Members typically come from
different organizations and/or cultures which makes it
- Harder to establish a group
identity.
- Necessary to have better com.
skills
-More difficult to build trust,
norms
|
- Because members are more
homogeneous, group identity is easier to form.
- Because of commonalities,
communications are easier to complete successfully.
|
· Masalah manajerial dalam Tim
Virtual :
- Membutuhkan gaya yang
berbeda dan jenis manajemen.
- Observasi kurang mungkin
terjadi.
- Kinerja lebih cenderung
didasarkan pada output.
- Memberikan umpan balik
adalah penting.
- Kompensasi harus
didasarkan berat pada kinerja tim.
- Menyelaraskan sistem
reward dengan pencapaian tujuan tim.
· Tantangan komunikasi à manajer harus belajar untuk
menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, Komunikasi yang sering penting untuk
keberhasilan, Butuh dukungan teknologi yang sesuai (telekonferensi video,
interaktif groupware, dll).
· Tantangan teknologi à semua anggota tim harus memiliki
teknologi yg serupa di lokasi mereka. Kebijakan dan norma untuk digunakan harus
ada.
Tantangan Keanekaragaman à budaya yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda
pada waktu dan tugas penting. Menyediakan teknologi yang tepat untuk setiap budaya itu penting.
============================================================================================================
Session 9-10. Enabling
Global Collaboration
v
SILO Perspective and Business Process
Perspective.
Silo Perspective
|
Business Process
Perspective. Cth : Zara
|
|
Definisi
|
Unit fungsional secara terpisah-pisah/ mandiri seperti
pemasaran, operasi, keuangan, dan sebagainya
|
Saling terkait, serangkaian kegiatan yang berurutan, dan
tugas-tugas yang mengubah input menjadi output.
|
Fokus
|
Functional
|
Cross-functional
|
Tujuan yang dicapai
|
Mengoptimalkan pada tujuan fungsional, yang mungkin
menjadi tujuan organisasi suboptimal/ kurang optimal.
|
Mengoptimalkan pada tujuan organisasi, atau "gambaran
besar"
|
Keuntungan
|
Menyoroti dan mengembangkan kompetensi inti; efisiensi
Fungsional
|
Menghindari duplikasi kerja dan kesenjangan komunikasi
lintas fungsional; efektivitas organisasi
|
Hierarchical Structures
(SILO)
THE TOOLS FOR CHANGE
Incremental Change / perubahan bertahap atau tambahan
#Total Quality Management (TQM)
a.Sebuah alat untuk mengubah penggunaan incremental change
yang kecil.
b.Personil sering bereaksi baik, terhadap TQM.
c.Kontrol personil yang lebih besar dan kepemilikan.
d.Perubahan dilihat sebagai lebih sedikit dari ancaman.
#Six sigma
a.Sebuah pengukuran kualitas dimana berupaya untuk mencapai
titik kesempurnaan.
Radical Change/ perubahan secara radikal.
a.Perubahan management tool yang lebih radikal.
b.Meningkatkan tujuan pencapaian secara agresif.
c.Tujuannya adalah untuk membuat cepat, terobosan berdampak
pada metrik utama.
d.Gunakan hanya ketika perubahan besar diperlukan.
e.Resistensi yang lebih besar oleh personel
Contoh bagan:
Resiko yang akan muncul pada desain radikal:
a.Kurangnya dukungan manajemen senior.
b.Kurangnya program komunikasi logis.
c.Memperkenalkan kompleksitas yang tidak perlu dalam proses
desain baru.
d.Menggabungkan reengineering dengan pengecilan.
BPM (Business Process Management) à Sebuah kelas sistem
muncul untuk membantu mengelola alur kerja dalam bisnis.
Terutama membantu melacak proses berbasis dokumen, di mana
orang melakukan eksekusi langkah-langkah alur kerja.
Contoh, BPM Architecture di perusahaan Appian
Enterprise system à
Satu set alat sistem informasi yang digunakan untuk mengaktifkan aliran
informasi di dalam dan antara proses.
Dirancang untuk mengelolah ratusan system yang potensial
disuatu organisasi besar.
Karakteristik Enterprise system:
a.Integration à arus
informasi berintegrasi secara mulus di seluruh perusahaan.
b.Packages à mereka
adalah paket komersial yang dibeli dari vendor perangkat lunak. Contoh: SAP,
Oracle
c.Best practices à mencerminkan
praktik terbaik dalam industri.
d.Some assembly requirements à sistem harus terintegrasi dengan
perangkat keras yang ada, OS, database, dan telekomunikasi.
e.Envolving à sistem
terus berubah agar sesuai dengan kebutuhan pasar yang beragam.
Enterprise System :
Advantage
|
Disadvantage
|
Semua modul mudah untuk disampaikan secara bersama.
|
Implementasi adalah sejumlah besar pekerjaan.
|
Alat yang berguna untuk operasi sentralisasi dan
pengambilan keputusan.
|
Sebagian memerlukan beberapa tingkat mendesain ulang proses
bisnis.
|
Dapat memperkuat penggunaan prosedur standar.
|
Tag harga yang lumayan
|
Mereka beresiko
|
========================================================================
Session 11-12. Building and Changing Global Business
Processes
From Vision to
Implementation
Figure 6.1 From abstract to concrete – building vs.
IT.
|
Arsitektur
menerjemahkan strategi ke dalam infrastruktur (lihat Gambar dibawah ini.
·
Arsitek mengembangkan rencana
berdasarkan visi pelanggan dari sistem (atau dalam contoh ini rumah) yang
merupakan blue print dari sistem perusahaan.
·
Blue print digunakan untuk
menerjemahkan strategi bisnis menjadi rencana untuk IS.
·
Infrastruktur TI adalah segala sesuatu
yang mendukung aliran dan pengolahan informasi (perangkat keras, perangkat
lunak, data, dan jaringan).
The Manager’s Role
·
Harus memahami apa yang diharapkan dari
arsitektur TI dan infrastruktur.
·
Harus jelas mengkomunikasikan visi
bisnis mereka.
·
Mungkin perlu mengubah rencana jika TI
tidak dapat secara realistis mendukung mereka.
·
Manajer harus terlibat dalam proses
pengambilan keputusan.
THE LEAP FROM STRATEGY TO
ARCHITECTURE TO INFRASTRUCTURE
From Strategy to
Architecture
·
Manajer harus mulai dengan strategi.
·
Strategi ini kemudian harus digunakan
untuk mengembangkan tujuan yang lebih spesifik seperti terlihat pada Gambar
6.2.
·
Bisnis persyaratan harus fleshed keluar
untuk setiap tujuan untuk menyediakan arsitek dengan gambaran yang jelas
tentang apa yang harus mencapai IS.
·
Gambar 6.3 menunjukkan bagaimana proses
ini rinci dicapai.
From Architecture to
Infrastructure
·
Tahap ini memerlukan menambahkan lebih
detail untuk rencana arsitektur.
·
Detail ini meliputi hardware yang
sebenarnya, software, data, dan jaringan.
·
Gambar 6.2 menunjukkan fase ini.
·
Komponen-komponen ini harus
dikombinasikan secara jelas.
·
Tingkat global - fokus pada tingkat
perusahaan, tingkat Inter-organisasi - fokus pada komunikasi dengan pelanggan,
pemasok atau pemangku kepentingan lainnya
A Framework for the
Translation
·
Pertimbangkan hal berikut ketika
mengembangkan kerangka untuk mengubah strategi bisnis ke dalam arsitektur dan
kemudian infrastruktur:
o Hardware
- komponen fisik.
o Software
- program.
o Jaringan
- perangkat lunak dan perangkat keras.
o Data
- kuantitas dan format data yang menjadi perhatian sepenuhnya.
·
Kerangka bahwa analisis panduan
komponen ini ditemukan dalam Gambar 1.9.
·
Gambar 6.3 berisi pertanyaan-pertanyaan
yang melambangkan mereka bertanya dalam menangani masalah arsitektur dan
infrastruktur terkait dengan masing-masing komponen.
Component
|
What
|
Who
|
Where
|
|||
Architecture
|
Infrastructure
|
Architecture
|
Infrastructure
|
Architecture
|
Infrastructure
|
|
Hardware
|
Does fulfillment or our strategy require thick or thin
clients?
|
What size hard drivers do we equip our thick clients with?
|
Who knows the most about servers in our organization?
|
Who will operate the server?
|
Does our architecture require centralized or distributed
servers?
|
Must we hire a server administrator for the Tokyo office?
|
Software
|
Does fulfillment or our strategy require ERP software?
|
Shall we go with SAP or Oracle applications?
|
Who is affected by a move to SAP?
|
Who will need SAP training?
|
Does our geographical organization require multiple
database instances?
|
Does Oracle provide the multiple-database functionality we
need?
|
Network
|
What kind of bandwidth do we need to fulfill our strategy?
|
Will 10BaseT Ethernet suffice?
|
Who needs a connection to the network?
|
Who needs an ISDN line to his or her home?
|
Does our WAN need to span the Atlantic?
|
Shall we lease a cable or use satellite?
|
Data
|
Do our vendors all use the same EDI format?
|
Which VAN provides all the translation services we need?
|
Who needs access to sensitive data?
|
Who needs encryption software?
|
Will backups be stored
on-site or off-site?
|
Which storage service shall we select?
|
Architecture Examples
Tiga konfigurasi umum
dari arsitektur TI.
·
Mainframe - mempekerjakan banyak
komputer yang terpusat dalam menangani semua fungsi dari sistem.
·
Klien / server - banyak digunakan dan
bergantung pada klien bahwa permintaan layanan dan server yang menanggapi
permintaan tersebut. Beban kerja dibagi dan didistribusikan.
·
SOA (Service Oriented Architecture) -
di mana program perangkat lunak yang lebih besar dipecah menjadi layanan yang
kemudian terhubung satu sama lain (jasa dapat didasarkan web, atau lokasi fisik
yang sama sekali berbeda).
Other Frameworks
·
Peer-to-peer - memungkinkan komputer
jaringan untuk berbagi sumber daya (tidak ada server pusat diperlukan).
·
Wireless (mobile) - dapat memanfaatkan
berbagai teknologi nirkabel (fixed microwave, wireless LAN, seluler, link
satelit, dll)
·
Web Oriented Architecture (WOA) - di
mana hardware yang signifikan, perangkat lunak dan bahkan mungkin elemen data
berada di Internet.
o fleksibilitas
yang lebih besar
o Kapasitas-on-demand
ARCHITECTURAL
PRINCIPLES
·
Berdasarkan serangkaian prinsip, atau
keyakinan mendasar tentang bagaimana arsitektur harus berfungsi.
·
Prinsip arsitektur harus konsisten
dengan nilai-nilai perusahaan serta teknologi yang digunakan dalam
infrastruktur.
·
Sejumlah prinsip bervariasi.
·
Harus menentukan perilaku yang
diinginkan dari sistem TI.
Gambar
6.4 menunjukkan contoh prinsip arsitektur.
ENTERPRISE
ARCHITECTURE
·
"Blue Print" untuk semua IS
untuk seluruh organisasi.
o Tentukan
bagaimana TI akan mendukung proses bisnis.
o Mengidentifikasi
proses inti perusahaan dan bagaimana mereka akan bekerja sama.
·
Empat elemen kunci:
o Inti
Proses Bisnis
o Shared
data
o Menghubungkan
dan teknologi otomatisasi
o Group
pelanggan/ group customer
OTHER
MANAGERIAL CONSIDERATIONS
Understanding
existing architecture
·
Memahami arsitektur yang ada
memungkinkan manajer untuk mengevaluasi kebutuhan TI dari strategi bisnis yang
berkembang saat ini vs TI merekayang sekarang.
·
Rencana untuk arsitektur masa depan
maka dapat dibandingkan dengan infrastruktur saat ini untuk membantu
mengidentifikasi komponen dari sistem saat ini dapat digunakan dalam sistem
yang dikembangkan.
Strategic
IT planning and legacy systems
·
Manajer biasanya harus berurusan dengan
mengadaptasi arsitektur yang ada sebagai bagian dari perencanaan sistem baru
mereka.
·
Dengan demikian mereka hadapi baik:
o kesempatan
untuk memanfaatkan arsitektur dan infrastruktur yang ada dan
o tantangan
untuk mengatasi kekurangan sistem lama.
·
Langkah-langkah berikut memungkinkan
para manajer untuk mendapatkan nilai yang paling dan menderita masalah paling
sedikit ketika bekerja dengan sistem warisan:
o 1.
Secara obyektif menganalisis arsitektur dan infrastruktur yang ada
o 2.
Menganalisa secara obyektif strategi dilayani oleh arsitektur yang sudah ada.
o 3.
Menganalisa secara obyektif kemampuan arsitektur dan infrastruktur untuk
memajukan tujuan strategis yang ada saat ini.
Strategic
Time Frame
·
Manajer harus memahami masa hidup
infrastruktur TI dan arsitektur.
·
Mereka juga harus menentukan seberapa
jauh strategi akan memperpanjang ke masa depan.
·
Kerangka waktu Strategis tergantung
pada faktor industri-lebar.
·
Panjang kehidupan arsitektur tergantung
pada seberapa bergantung manajer TI, dan bagaimana lanjutan sedang dilakukan di
bidang mereka.
·
Fleksibilitas dan kelincahan akan
terbukti penting untuk organisasi (Valero misalnya).
Assessing
Technical Issues:
·
Adaptability
·
Scalability
·
Standardization
·
Security
Architecture
vs Infrastructure
FROM STRATEGY TO ARCHITECTURE TO
INFRASTRUCTURE: AN EXAMPLE
TennisUp case :
Langkah 1: Tentukan Tujuan Strategis
Langkah 2: Terjemahkan Tujuan Strategis
Kebutuhan Bisnis
Langkah 3: Terapkan Kerangka
Strategi-Arsitektur-Infrastruktur
Langkah 4: Terjemahkan Arsitektur untuk
Infrastruktur (lihat Gambar 6.6 & 6.7).
Langkah 5: Evaluasi Masalah Tambahan
==================================================================================
Session 13-14. Information Systems Strategy: Architecture and Infreastructure
· TennisUp, pemasok raket tennis, menyediakan ilustrasi dari proses menciptakan arsitektur IT dan infrastruktur.
· Permintaan mungkin berakhir, tp ingin dipastikan bahwa TennisUp dapat merespon perubahan mendadak dalam permintaan.
· Ada 5 proses dalam TennisUp:
- Mendefinisikan Strategic Goal
Strategi bisnis TennisUp adalah untuk menanggapi kemungkinan perubahan dalam permintaan dengan menciptakan sebuah sistem yang dapat perubahan mendadak dalam permintaan
Tujuan strategis perusahaannya:
· Menekan biaya dengan outsourcing manufaktur raket
· Menekan biaya dengan outsourcing distribusi raket
· Meningkatkan respon pasar dengan outsourcing distribusi raket
- Menerjemahkan strategic goal tersebut ke dalam kebutuhan bisnis apa yang dibutuhkan
Mempertimbangkan tujuan utama: outsourcing manufaktur raket. Bagaimana arsitektur IT mendukung tujuan ini?
Hal ini harus menyediakan mitra infrastruktur baru:
· Penjualan kepada mitra manufaktur: mengirim perkiraan, mengkonfirmasi pesanan yang telah diterima
· Mitra manufaktur untuk Sales: mengirim kapasitas, mengkonfirmasi pesanan yang telah dikirim
· Mitra manufaktur untuk akuntansi: memastikan pesanan telah dikirim, faktur elektronik, level inventori yang berbeda-beda, pengembalian
· Akuntansi untuk partner manufaktur: mentransfer dana untuk pesanan yang telah terpenuhi
- Mencoba kerangka strategi-arsitektur-infrastruktur
Sebuah infrastruktur harus mapan
Cara memperoleh, menyimpan, dan menggunakan data untuk kebutuhan bisnis mereka
Database yang dirancang untuk menyediakan data penjualan untuk mendukung aplikasi penjualan.
Database yang dirancang untuk mendukung aplikasi manufaktur - mengkonfirmasi pesanan dikirim, mengelola persediaan, dll
- Menerjemahkan arsitektur ke infrastruktur
Dengan tujuan arsitektur di tangan, menerapkan framework di awal.
Daftar pertanyaan yang diajukan ketika menerapkan kerangka kerja untuk tujuan arsitektur TennisUp
- Mengevaluasi masalah tambahan
Pertimbangan terhadap tujuan arsitektur yang sama dijelaskan dalam 2 langkah